Tentara Israel Klaim Menembakkan Sasaran di Suriah sebagai Balasan atas Peluncuran Proyektil
Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam serangan Israel di provinsi Deraa, menyatakan bahwa serangan tersebut menyebabkan "kerugian manusia dan material yang signifikan," menurut laporan agensi berita negara SANA.
Serangan ini terjadi setelah militer Israel mengklaim bahwa dua proyektil melintas dari Suriah ke Israel pada Selasa dan mendarat di area terbuka di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Namun, Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan bahwa laporan ini "belum diverifikasi."
Kementerian tersebut menegaskan kembali bahwa Suriah tidak pernah dan tidak akan menjadi ancaman bagi pihak manapun di kawasan ini.
Belum diketahui secara pasti siapa yang bertanggung jawab atas proyektil tersebut.
"Kami percaya ada banyak pihak yang mungkin berupaya menggoyang stabilitas kawasan untuk kepentingan mereka sendiri," tambah kementerian.
Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menyatakan bahwa Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa bertanggung jawab atas proyektil itu.
"Kami anggap presiden Suriah bertanggung jawab langsung atas segala ancaman dan serangan terhadap Negara Israel, dan respons penuh akan segera datang," kata Katz.
Suriah dan Israel baru-baru ini terlibat dalam pembicaraan tidak langsung untuk meredakan ketegangan, sebuah perkembangan penting dalam hubungan kedua negara yang berkonflik di Timur Tengah selama puluhan tahun.
Beberapa media Arab dan Palestina menyebarkan klaim tanggung jawab dari kelompok kurang terkenal bernama Brigade Muhammad Deif, merujuk pada pemimpin militer Hamas yang tewas dalam serangan Israel pada 2024.
Namun, pernyataan kelompok tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Serangan Balasan Israel
Tentara Israel menyatakan menyerang Suriah selatan dengan tembakan artileri setelah proyektil diluncurkan ke Israel.
Warga melaporkan bahwa mortir Israel menghantam area Wadi Yarmouk, barat provinsi Deraa, dekat perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Kawasan ini mengalami peningkatan ketegangan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk laporan invasi militer Israel ke desa-desa terdekat, di mana warga dikabarkan dilarang menanam tanaman.
Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur militer Suriah. Israel menduduki Dataran Tinggi Golan sejak Perang Arab-Israel 1967 dan mengambil lebih banyak wilayah setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan pada Desember lalu, dengan alasan kekhawatiran atas kebijakan pemerintah baru Suriah.
Hampir bersamaan dengan laporan proyektil dari Suriah, militer Israel mengatakan mereka mencegat misil dari Yaman.
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran mengklaim menargetkan kota Jaffa di Israel dengan misil balistik. Kelompok ini terus melancarkan serangan terhadap Israel sebagai bentuk dukungan bagi Palestina selama perang di Gaza.