Lebih dari 100.000 rumah tangga Ukraina dilaporkan kehilangan pasokan listrik menyusul serangan drone Rusia terbaru yang menargetkan infrastruktur energi, demikian disampaikan Presiden Volodymyr Zelensky.
Dalam sebuah postingan Telegram, Zelensky menyatakan bahwa wilayah Poltava, Sumy, dan Chernihiv terdampak serangan tersebut.
Kementerian Energi Ukraina menyebutnya sebagai kelanjutan dari kebijakan Moskow untuk menghancurkan infrastruktur sipil jelang musim dingin. Tahun lalu, Ukraina menyatakan Rusia telah menghancurkan separuh kapasitas pembangkit listriknya.
Namun belakangan, serangan balasan Ukraina juga telah mengenai kilang-minyak Rusia serta sebuah depot minyak.
Dalam postingannya pada Rabu, Zelensky menyebut Rusia melancarkan hampir 100 serangan drone semalam. Fasilitas energi menjadi sasaran utama, namun sebuah sekolah di wilayah Kharkiv dan gedung tinggi di Kherson juga turut dihantam, ujarnya.
“Diperlukan langkah-langkah baru untuk mendesak Rusia menghentikan serangan dan benar-benar menjamin keamanan. Kami bekerja sama dengan para mitra untuk tekanan tersebut,” tambah Zelensky.
Tiga setengah tahun setelah invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, pertempuran di darat tak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Selasa lalu, seorang pejabat militer Ukraina mengakui bahwa pasukan Rusia untuk pertama kalinya memasuki wilayah Dnipropetrovsk — namun klaim bahwa pergerakan tersebut telah dihentikan.
Berbeda dengan Donetsk dan empat region timur Ukraina lainnya, Moskow belum mengklaim kedaulatan atas Dnipropetrovsk.
Pada Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pasukannya telah merebut sebuah desa di Donetsk. Kendati menelan korban jiwa yang signifikan, pasukan Rusia tercatat mengalami kemajuan di region tersebut belakangan ini.
Upaya internasional terbaru untuk mencapai gencatan senjata di Ukraina diluncurkan oleh Presiden AS Donald Trump awal bulan ini. Ia bertemu dengan rekannya dari Rusia Vladimir Putin di Alaska, sementara Zelensky bertemu dengan para pimpinan Eropa di Washington.
Trump sebelumnya telah mendorong diselenggarakannya pertemuan puncak Putin-Zelensky. Presiden Ukraina mendukung langkah ini, namun ia meminta jaminan keamanan dari sekutu-sekutu Barat untuk mencegah serangan Rusia di masa depan jika perjanjian damai tercapai.
Selasa lalu, Zelensky menerima Kepala Staf Angkatan Bersenjata Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin, di Kyiv, seiring kesiapan Inggris untuk menempatkan pasukannya di lapangan begitu permusuhan berakhir.
Juga pada Selasa, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan bahwa jaminan keamanan bagi Ukraina pertama-tama akan memampukan angkatan bersenjata Ukraina mempertahankan negaranya dalam jangka panjang.