Seorang Amerika Baru Saja Menggambarkan Perjalanannya ke Italia Seperti “Film Horor.” Begini Cara Menghindari Kesalahannya.

Perjalananku ke Italia pada 2013

Tahun 2013, aku berkunjung ke Italia saat Thanksgiving. Pilihan yang aneh, tapi aku tahu bahwa Italia lebih baik di musim gugur, sebagian karena harga lebih murah dan keramaian yang lebih sedikit. Aku menghabiskan dua minggu backpacking keliling negeri itu, dan pada hari Thanksgiving, aku berada di kereta menuju Positano.

Dulu, keramaian di kota pantai yang menakjubkan ini tak sebagus sekarang, dan aku menikmati jalan-jalan santai di jalanan sunyi serta pantai yang sepi. Ah, betapa berbedanya keadaan sekarang.

Kini, Positano terasa seperti dunia lain dibandingkan dengan pengalamanku di 2013, namun media sosial akan membuatmu percaya bahwa ini adalah surga tenang yang menantimu. Jangan tertipu.

Seperti apa Positano, Italia yang sebenarnya?

Regina Simmons, 38 tahun, lama bermimpi mengunjungi Positano. Terpesona oleh klip TikTok yang menampilkan jalan-jalan sunyi, teras diterangi matahari, dan warga lokal berbelanja di pasar, ibu dua anak asal Las Vegas ini membayangkan pelarian damai di Pesisir Amalfi. Tapi setelah perjalanan 10 jam melintasi Atlantik, ia beserta keluarganya menghadapi realita yang jauh berbeda.

“Di video, semuanya terlihat kosong dan tenang,” kata Regina kepada Mirror. “Di kehidupan nyata, terlalu banyak orang. Benar-benar kacau. Kami kewalahan.” Menjelajahi jalanan sempit dan berundak di Positano ternyata kacau balau. “Semua orang berdesakan. Separuh menanjak, separuh menurun—rasanya seperti kegilaan total,” kenangnya.

Versi media sosial Positano yang berubah jadi "film horor"

Regina, pemilik rantai restoran, merencanakan perjalanannya berdasarkan gambar-gambar romantis yang ia lihat online: jalanan berbatu sunyi, kios pasar penuh produk segar, pemandangan indah tanpa kerumunan. Tapi sejak detik pertama di stasiun kereta yang penuh—“seperti film horor,” ujarnya—realita liburan musim puncak pun menyergap.

MEMBACA  Liga Utama Sepak Bola: Saksikan Arsenal vs. Newcastle Secara Langsung dari Mana Saja

Bersama suaminya, Dan (46), dan kedua putrinya, Sofia (16) dan Camila (13), Regin juga mengunjungi Roma dan destinasi ramai lainnya saat musim panas. Meski pemandangannya memukau, jumlah pengunjung yang membludak seringkali mengalahkan pesonanya. “Ada ratusan video indah Positano yang menginspirasimu untuk pergi,” katanya. “Tahun ini terasa sangat tren—begitu banyak teman-temanku dari AS yang liburan ke Italia.”

Pengalaman Regin mencerminkan keluhan banyak pelancong yang menyadari perbedaan antara konten online yang dikemas dan realita di lapangan—terutama di musim panas saat Italia seolah jadi destinasi impian semua orang.

Cara tepat mengunjungi Italia

Italia adalah salah satu negara tercantik (dan paling lezat) di dunia, jadi aku takkan pernah melarangmu untuk pergi ke sana. Aku sendiri akan ke Italia utara bulan depan untuk mendaki Dolomites, lalu kembali ke Venesia akhir Oktober. Namun, ada cara benar dan salah untuk berwisata ke Italia.

Jika ingin berkunjung dengan benar (artinya, tanpa kerumunan), inilah yang harus dilakukan.

Pilih destinasi yang tepat di Italia

Ingat slogan properti "lokasi, lokasi, lokasi"? Itu juga berlaku untuk liburan. Jika ingin menghindari keramaian, pilih tempat yang bukan tujuan utama para turis.

Bahkan jika kamu ingin mengunjungi tempat seperti Positano, pertimbangkan untuk menginap di tempat lain dan datang hanya sehari. Aku menginap di Napoli dan naik kereta ke sana, tapi kamu juga bisa mencari kota kecil di sekitar Positano yang lebih sepi.

Penulis di Positano, Italia, November

Pilih waktu yang tepat

Italia termasuk tempat terburuk di Eropa untuk dikunjungi saat musim panas, bukan hanya karena keramaian dan harga mahal, tapi juga cuaca terik di sebagian besar wilayahnya.

MEMBACA  JD Vance akan tampil di malam yang menyoroti kebijakan luar negeri Amerika Pertama

Seorang teman operator tur Italia memperingatkanku untuk mengunjungi Italia setelah 10 September, yang sangat kurekomendasikan. Perjalananku akhir November tak hanya lebih sepi, tapi mendekati Desember, aku juga bisa menikmati dekorasi liburan tanpa kerumunan Natal yang akan datang.