UNESCO Tetapkan Situs Warisan Dunia Baru Termasuk Situs Aborigin Kuno
Organisasi budaya PBB minggu ini mengumumkan pilihannya untuk memberikan status Warisan Dunia kepada sejumlah situs. Salah satunya adalah situs Aborigin terpencil yang memiliki sekitar satu juta ukiran batu yang diduga berusia hingga 50.000 tahun.
Terletak di Semenanjung Burrup, Australia Barat, Murujuga adalah tanah leluhur suku Mardudunera. Mereka menyatakan diri "sangat bahagia" setelah UNESCO memasukkan situs kuno ini ke dalam daftar prestisius mereka pada Jumat lalu.
"Ukiran-ukiran ini adalah warisan nenek moyang kami untuk dipelajari, menjaga pengetahuan mereka, dan melestarikan budaya kami melalui tempat-tempat suci ini," ujar Mark Clifton, anggota delegasi Aborigin yang bertemu perwakilan UNESCO di Paris.
Namun, kelompok lingkungan dan penduduk asli menilai kehadiran perusahaan tambang dengan emisi industrinya telah merusak situs kuno tersebut. Benjamin Smith, ahli seni cadas dari Universitas Australia Barat, menyebut Murujuga "mungkin situs seni cadas terpenting di dunia," tetapi aktivitas pertambangan membuatnya "terancam rusak."
"Kita harus menjaganya," tegasnya.
Woodside Energy, perusahaan Australia yang beroperasi di kawasan itu, mengatakan mereka mengakui Murujuga sebagai "salah satu lanskap paling bernilai budaya di Australia" dan sedang mengambil "langkah proaktif… untuk memastikan dampak kami dikelola secara bertanggung jawab."
Ketua delegasi, Raelene Cooper, menyatakan penetapan UNESCO ini memberi "sinyal jelas kepada Pemerintah Australia dan Woodside bahwa perubahan diperlukan." Meski masuk daftar UNESCO tidak otomatis melindungi situs, hal ini dapat mendorong tindakan pemerintah.
Warisan Afrika Ditingkatkan
Pegunungan Mandara di Kamerun dan Gunung Mulanje di Malawi juga masuk daftar terbaru UNESCO. Dirjen UNESCO Audrey Azoulay menjadikan Afrika sebagai prioritas selama dua masa jabatannya, meski benua ini masih kurang terwakili.
Lanskap Diy-Gid-Biy di Pegunungan Mandara, utara jauh Kamerun, terdiri dari situs arkeologi yang kemungkinan dibuat antara abad ke-12 dan 17. Sementara Gunung Mulanje di Malawi selatan dianggap tempat suci yang dihuni dewa, roh, dan leluhur.
UNESCO juga mempertimbangkan aplikasi dua negara Afrika lain, yakni hutan Gola Tiwai di Sierra Leone dan cagar biosfer Kepulauan Bijagos di Guinea-Bissau.
Selain itu, UNESCO mencatat tiga situs penyiksaan dan eksekusi rezim Khmer Rouge di Kamboja yang digunakan 50 tahun lalu untuk genosida.