Senat Amerika Serikat sedang bergerak menuju pemungutan suara yang dapat mengakhiri pemerintahan tutup terpanjang dalam sejarah negara tersebut. Para senator diperkirakan akan menyetujui paket pendanaan sementara dari Partai Republik paling cepat Minggu malam, menurut sejumlah laporan media.
Terobosan ini terjadi setelah sekelompok Demokrat moderat merundingkan kesepakatan untuk membuka kembali pemerintah dengan syarat Partai Republik berjanji mengadakan pemungutan suara mengenai subsidi kesehatan yang akan berakhir sebelum Desember, seperti dilaporkan kantor berita Associated Press.
Rekomendasi Cerita
list of 4 items
end of list
Senator Angus King, yang memimpin perundingan, mengatakan kepada wartawan bahwa kaum Demokrat yang mendukung undang-undang ini merasa pemerintahan tutup telah berlangsung terlalu lama, menurut The Hill.
Ketika ditanya apakah ia yakin akan ada cukup suara untuk mengesahkan RUU tersebut, ia menjawab, “Sepertinya begitulah adanya.”
Paket tersebut akan mencakup undang-undang pendanaan sementara yang akan membuka kembali pemerintah hingga tanggal 31 Januari dan mendanai elemen lainnya – termasuk bantuan pangan dan cabang legislatif – hingga akhir tahun fiskal.
Paket yang telah diamandemen masih harus disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan dikirimkan kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangani, suatu proses yang dapat memakan waktu beberapa hari.
Senator Richard Blumenthal, seorang Demokrat dari Connecticut, mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan menolak langkah pendanaan tersebut namun juga mengisyaratkan mungkin ada cukup dukungan dari Demokrat untuk meloloskannya.
“Saya tidak bersedia menerima janji samar tentang pemungutan suara pada waktu yang tidak tentu, mengenai langkah tidak jelas yang memperpanjang kredit pajak kesehatan,” ujar Blumenthal.
Dampak Kian Meluas
Pemerintahan tutup – yang kini memasuki hari ke-40 – telah menyebabkan ribuan pembatalan penerbangan, membahayakan bantuan pangan bagi jutaan warga Amerika, serta meliburkan sementara sekitar 750.000 pegawai federal.
Kekurangan tenaga pemandu lalu lintas udara menyebabkan setidaknya 2.300 penerbangan domestik dan internasional AS dibatalkan per Minggu, menurut data dari platform pelacak FlightAware, ditambah lebih dari 8.000 penundaan.
Bandara di wilayah New York City, bersama dengan Bandara O’Hare di Chicago dan Hartsfield-Jackson di Atlanta, terkena dampak paling parah.
Menteri Perhubungan AS Sean Duffy kepada Fox News menyatakan bahwa Trump telah “melakukan segala daya untuk meminimalisir penderitaan”. “Jadi jika kita dapat menemukan cara untuk membayar pengawas lalu lintas [udara], saya akan menyambutnya,” tambahnya.
Sementara itu, 42 juta orang – satu dari delapan warga Amerika – yang mengandalkan program bantuan pangan Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP) menyaksikan tunjangan mereka terancam di tengah pertarungan hukum yang berlangsung.
Meskipun dua pengadilan memerintahkan agar pemerintahan Trump harus membayar dana SNAP selama pemerintahan tutup, Mahkamah Agung menghentikan sementara salah satu putusan hingga argumen hukum lebih lanjut dapat didengarkan.
“Kini, pemerintahan Trump telah memberi tahu negara bagian bahwa mereka tidak boleh membayar lebih dari 60 persen dana yang jatuh tempo bulan ini dan mengancam akan memotong semua dana federal ke negara bagian tersebut jika melanggarnya,” tutur Mike Hanna dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC.
“Bagi warga Amerika, ini benar-benar mulai terasa dampaknya dan mereka berusaha meningkatkan tekanan pada para senator,” imbuhnya.
Partai Republik hanya membutuhkan lima suara dari Demokrat untuk membuka kembali pemerintah, sehingga segelintir senator moderat dapat mengakhiri pemerintahan tutup hanya dengan janji pemungutan suara mendatang mengenai kesehatan.
Subsidi Kesehatan
Pemerintahan tutup bermula pada 1 Oktober, ketika Senat gagal mencapai kesepakatan mengenai prioritas belanja. Sejak saat itu, Demokrat telah 14 kali menolak membuka kembali pemerintah seiring tuntutan mereka untuk memperpanjang kredit berdasarkan Affordable Care Act (ACA).
Kaum Demokrat mendorong perpanjangan subsidi selama satu tahun, yang telah membantu menggandakan pendaftaran ACA menjadi 24 juta sejak diberlakukan pada 2021.
Tapi Partai Republik bersikeras mereka terbuka membahas masalah tersebut hanya setelah pendanaan pemerintah dipulihkan.
Namun, banyak anggota legislatif Demokrat mengatakan kesepakatan yang muncul ini belumlah cukup.
“Saya sungguh menginginkan sesuatu untuk kesehatan,” ujar Senator Michigan Elissa Slotkin. “Saya akan mendengarnya sekarang, tapi sepertinya tidak ada sesuatu yang konkret.”
Demokrat di DPR juga ikut menentangnya.
Perwakilan Texas Greg Casar, ketua Congressional Progressive Caucus, menyatakan kesepakatan yang tidak mengurangi biaya kesehatan merupakan “pengkhianatan” terhadap jutaan warga Amerika yang mengandalkan perjuangan Demokrat.
“Menerima janji kosong dari Republik bukanlah kompromi – itu penyerahan diri,” kata Casar dalam unggahan di X. “Jutaan keluarga yang akan menanggung akibatnya.”
Sementara itu, Trump kembali mendorong penggantian subsidi untuk pasar asuransi kesehatan ACA dengan pembayaran langsung kepada individu.
Dalam unggahan di platform Truth Social-nya, Trump mengecam subsidi tersebut sebagai “keuntungan besar bagi Perusahaan Asuransi Kesehatan, dan BENCANA bagi rakyat Amerika,” sambil menuntut dana dikirim langsung kepada individu untuk membeli cakupan sendiri.
“Saya siap bekerja dengan kedua Partai untuk memecahkan masalah ini setelah Pemerintah dibuka,” tulis Trump.
Senator Adam Schiff, seorang Demokrat dari California, mengatakan ia yakin proposal kesehatan Trump bertujuan menggerogoti ACA dan mengizinkan perusahaan asuransi menolak cakupan bagi orang dengan kondisi kesehatan yang telah ada.
“Jadi, perusahaan asuransi yang sama yang dia kecam dalam tweet-tweet itu, dia malah berkata: ‘Saya akan memberi kalian lebih banyak kekuasaan untuk membatalkan polis orang dan tidak menanggung mereka jika mereka memiliki kondisi pra-ada,’” kata Schiff di ABC.