Seorang wanita berkewarganegaraan Inggris yang ditahan di Iran dikabarkan mulai “kehilangan harapan” setelah menghadiri sidang pengadilan baru-baru ini, menurut keterangan putranya.
Lindsay Foreman sempat berbincang dengan putranya, Joe Bennett, pada hari Kamis. Itu merupakan panggilan kedua yang dapat mereka lakukan semenjak sang ibu dipenjara pada bulan Januari.
Otoritas Iran menahan Foreman beserta suaminya, Craig Foreman, asal East Sussex, pada Januari lalu dan kemudian menuduh mereka melakukan spionase, sebuah tuduhan yang mereka bantah.
Bennet menyatakan bahwa kehadiran di pengadilan seminggu sebelumnya “tidak berjalan dengan baik”.
Pasangan ini tengah melakukan tur keliling dunia dengan sepeda motor ketika mereka ditangkap.
Putra mereka, Joe Bennett, yang berdomisili di Folkestone, Kent, mengatakan bahwa pengacara pasangan tersebut memfasilitasi panggilan telepon selama 20 menit dengan Foreman.
“Amat sedikit yang dapat diucapkan oleh ibuku,” ucap Bennett. “Semangatnya sedang runtuh.”
Ia menuturkan bahwa sebelumnya, teman-teman dan keluarga Foreman diberi tahu untuk mengharapkan sebuah vonis alih-alih kehadiran di persidangan lagi.
Bennett sebelumnya pernah menyatakan bahwa ia yakin pasangan ini ditahan sebagai “alat tawar” politik. [Joe Bennett]
Kelurga dari pasangan yang ditahan tersebut menyampaikan bahwa pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris Yvette Cooper baru-baru ini “hanya menghasilkan komitmen untuk menunggu informasi lebih lanjut sebelum memutuskan langkah selanjutnyaa”.
Bennett mengungkapkan bahwa hal ini “sangat mencemaskan”.
Ia berkata: “Pihak Inggris menunggu sebuah hukuman sebelum bertindak, sementara pihak Iran sedang memutuskan hukuman apa yang akan dijatuhkan.”
“Dan di tengah kebuntuan diplomatik ini, orang tua saya berada di posisi terjepit, orang-orang tak bersalah yang terperangkap di antara dua sistem yang bergerak terlampau lamban.”
Foreign, Commonwealth and Development Office telah dihubungi untuk dimintai komentar.
Pemerintah menasihati untuk tidak melakukan perjalanan ke Iran karena “risiko signifikan” untuk ditangkap dan menyatakan bahwa hubungan dengan Inggris “dapat menjadi alasan yang cukup bagi otoritas Iran untuk menahan Anda”.
Foreman baru-baru ini dipindahkan ke penjara yang berbeda, yang menurut para pendukungnya “pada awalnya dilihat sebagai hal positif” namun justru membuatnya “terisolasi di antara para narapidana yang tidak berbahasa Inggris”.
Foreman dilaporkan “terus menderita masalah gigi yang tidak diobati dan kondisi kesehatan yang memburuk”.
Menurut Bennett, “permainan tunggu diplomatik ini tidak efektif” dan keluarganya “tidak dapat terus seperti ini”.
“Harapan akan kebebasan mereka terasa suram, namun dengan dukungan publik, saya masih percaya kita bisa mencapainya,” ujarnya.
Ikuti BBC Sussex di Facebook, X, dan Instagram. Kirim ide cerita Anda ke [email protected] atau hubungi kami via WhatsApp di 08081 002250.
Berita terkait
Tautan internet terkait