Sedikitnya 38 Tewas dan 80.000 Mengungsi Akibat Banjir Ekstrem di China: Laporan

PERLU DIKETAHUI

Setidaknya 38 orang dilaporkan tewas di Cina akibat banjir parah yang menyebabkan kerusakan struktural dan pemadaman listrik di wilayah timur dan utara.

Dalam bencana alam ini, 80.000 orang telah diungsikan.

Meskipun hujan sempat mereda, diperkirakan akan kembali deras dalam beberapa hari mendatang.

Pada Senin, 28 Juli, wilayah tersebut diterjang hujan lebat dan banjir, mengakibatkan 28 korban jiwa di distrik Miyun, Beijing, dan dua orang di distrik Yanqing, menurut laporan kantor berita Xinhua.

Delapan orang lainnya dikonfirmasi meninggal di provinsi Hebei, menurut BBC News.

Banjir menyebabkan korban jiwa yang signifikan, pemadaman listrik, serta kerusakan properti dan jalan, memicu evakuasi massal di wilayah tersebut.

ADEK BERRY/AFP via Getty

Banjir ekstrem melanda Cina timur dan utara pada 28 Juli

Hingga Selasa, 29 Juli, lebih dari 80.000 orang telah dievakuasi dengan aman ke tempat penampungan di luar zona banjir di Beijing, menurut Xinhua.

“Hujan deras mulai turun pada Sabtu malam, membanjiri beberapa rumah di kota,” kata Cui Di, wakil kepala Kecamatan Shicheng di Miyun, kepada media. “Dalam situasi darurat seperti ini, semua orang pasti kesulitan. Kami berusaha membuat penampungan senyaman mungkin untuk meredakan kecemasan mereka.”

Presiden Cina Xi Jinping menyerukan “upaya maksimal” dalam operasi pencarian dan penyelamatan serta pengendalian banjir, sembari meminta otoritas bersiap untuk “skenario terburuk dan ekstrem,” seperti dilaporkan BBC News dan Xinhua.

Tentara Pembebasan Cina, polisi bersenjata lokal, dan milisi turut membantu upaya penanggulangan bencana dengan melakukan operasi penyelamatan, memperbaiki jalan yang rusak, serta menyediakan pasokan bagi yang membutuhkan, menurut Xinhua.

Kementerian Keuangan dan Kementerian Manajemen Darurat Cina mengucurkan dana 350 juta yuan (sekitar $49 juta) untuk pemulihan. Komisi Pembangunan Nasional Cina juga mengalokasikan 200 juta yuan ($28 juta) untuk bantuan, seperti dilaporkan Xinhua.

MEMBACA  Komisi Pemilihan India tidak mengeluarkan perintah untuk mengganti mesin pemungutan suara elektronik dengan surat suara.

Beijing mengeluarkan peringatan badai pada Senin malam setelah markas pengendalian banjir “mengaktifkan mekanisme tanggap darurat tertinggi,” menurut BBC News dan Xinhua.

Pemadam kebakaran mengangkut pasokan melalui jembatan kayu sementara di Kota Liulimiao, Distrik Huairou, Beijing pada 28 Juli

Jangan lewatkan berita terbaru — daftar langganan gratis PEOPLE untuk mendapatkan update terbaik, dari berita selebriti hingga kisah-kisah inspiratif.

Arus puncak Sungai Qingshui yang melintasi Miyun jauh lebih tinggi dari biasanya, menjadi bukti besarnya banjir, menurut Xinhua.

Hingga pukul 8.00 pagi pada Selasa, hujan di Kecamatan Taishitun, Miyun, mulai reda dan beberapa toko lokal mulai buka kembali.

Peringatan badai di Beijing berakhir pada pukul 14.30 waktu setempat, menurut BBC News. Namun, hujan diperkirakan akan kembali turun dalam beberapa hari mendatang.

Baca artikel aslinya di People