Para pemimpin dunia mengirimkan belasungkawa kepada Vatikan menyusul kematian Paus Fransiskus, termasuk Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang menyatakan simpatinya dalam pesan resmi yang lazim disebut sebagai telegram.
Seorang juru bicara pemerintah menjelaskan bahwa pesan tersebut mengikuti tradisi diplomatik yang sudah lama di mana Jerman mengirimkan belasungkawa resmi atau ucapan selamat melalui “telegram.”
Juru bicara tersebut menjelaskan bahwa meskipun istilah tersebut merujuk pada era yang berbeda, pesan-pesan tersebut sekarang biasanya dikirim melalui email melalui Kantor Luar Negeri dan kedutaan yang relevan, dengan salinan cetak biasanya mengikuti melalui pos.
Scholz juga memberikan penghormatan publik kepada Paus Fransiskus di platform media sosial X, terpisah dari komunikasi diplomatik resmi.
Layanan telegram masih beroperasi di beberapa bagian dunia, meskipun jumlah telegram yang dikirim setiap tahun telah menurun dengan cepat sejak tahun 1980-an.
Layanan pos Jerman menghentikan layanan telegram pada tahun 2022, mengakhiri apa yang dahulu merupakan bentuk komunikasi tercepat di dunia untuk pesan politik dan militer mendesak.