Rusia dan China Sepakati Pembangunan Pipa Gas Baru untuk Pererat Kerja Sama Energi

Moskow dan Beijing sepakat untuk memajukan jalur gas utama via Mongolia, memperdalam koneksi energi keduanya.

Diterbitkan Pada 2 Sep 20252 Sep 2025

Rusia dan China telah sepakat untuk melanjutkan pembangunan pipa gas baharu dalam kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Tiongkok, demikian diumumkan Gazprom. Hal ini menegaskan semakin menguatnya hubungan ekonomi dan energi antara kedua negara tersebut.

Alexei Miller, CEO Gazprom yang merupakan perusahaan energi terbesar di Rusia, mengonfirmasi pada Selasa bahwa sebuah “memorandum yang mengikat secara hukum” telah ditandatangani untuk mengembangkan pipa tersebut.

Proyek Power of Siberia 2 yang telah lama direncanakan itu dapat mengangkut tambahan 50 miliar meter kubik (bcm) gas per tahun dari ladang Yamal Arktik Rusia ke Tiongkok melalui Mongolia.

Miller menambahkan bahwa pengiriman melalui pipa Power of Siberia yang sudah ada, dari Siberia Timur ke Tiongkok, akan meningkat menjadi 44 bcm per tahun, naik dari 38 bcm.

Kesepakatan ini akan memperdalam opsi energi Beijing sembari mengurangi ketergantungan pada impor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani segmen pertama pipa dalam upacara yang menandai dimulainya pembangunan pipa “Power of Siberia” di desa Us Khatyn pada 1 September 2014 [Handout/ Kremlin/Alexei Nikolsky/RIA Novosti/ via Reuters]

‘Hubungan yang tak tertandingi’

Pengumuman ini disampaikan setelah pertemuan-pertemuan tinggi antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Putin, di mana pemimpin Rusia itu memuji “hubungan yang tak tertandingi” dengan Beijing.

Xi juga menjadi tuan rumah bagi puluhan pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi, untuk KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di kota Tianjin, Tiongkok. Pemimpin Tiongkok itu, yang menyebut blok keamanan tersebut sebagai alternatif dari tatanan internasional yang dipimpin Barat, mendesak para pemimpin regional untuk menentang “mentalitas Perang Dingin” dalam sindiran terselubung kepada Amerika Serikat.

MEMBACA  Saham Masa Depan Meningkat. Saham Pertahanan Adalah Perdagangan Baru Trump Saat Pembicaraan Perdamaian Rusia.

Beijing dan Washington masih belum menyepakati perjanjian dagang meski telah melakukan beberapa putaran pembicaraan.

Dalam wawancara dengan “Scott Jennings Radio Show”, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia “sama sekali tidak khawatir” dengan poros yang terbentuk melawan AS yang melibatkan Tiongkok dan Rusia.

Namun, penetapan harga untuk rute baru ini masih belum diselesaikan. Miller mengatakan negosiasi mengenai biaya akan ditangani secara terpisah, yang menjadi titik sensitif karena Rusia berupaya mengimbangi hilangnya pasar gas Eropa-nya, sementara Tiongkok mencari diskon.

“Pengumuman tentang Power of Siberia 2 merupakan titik balik besar dalam geopolitik energi,” ujar Michal Meidan, Kepala Penelitian Energi Tiongkok di Oxford Institute for Energy Studies, kepada Reuters. “Pesan yang disampaikan adalah: Tiongkok bahkan tidak lagi berpura-pura mematuhi sanksi AS atau peduli dengan apa yang dipikirkan Barat. Dan mereka tidak sendirian.”

Memperdalam hubungan ekonomi

Tiongkok telah menerima pengiriman gas alam cair dari proyek Arctic LNG 2 Rusia yang disanksi, menandakan kesiapannya untuk menentang tekanan Barat.

Perdagangan antara Moskow dan Beijing melonjak menjadi $240 miliar pada tahun 2023, menggarisbawahi semakin mendalamnya kemitraan mereka sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Pejabat Kremlin menyatakan 22 perjanjian telah ditandatangani selama kunjungan Putin yang masih berlangsung, termasuk pakta kerjasama strategis antara Gazprom dan China National Petroleum Corporation, meski tidak ada rincian yang diberikan.

“Kesepakatan besar ini akhirnya berjalan,” kata Kirill Babaev dari Institut Tiongkok dan Asia Kontemporer Moskow, kepada Reuters. “Negosiasi politik telah usai, dan sekarang tugas-tugas komersial akan membuahkan hasil, dengan restu dari para pemimpin Rusia, Mongolia, dan Tiongkok.”