Rumah Sakit Israel Dihantam Serangan Rudal Iran

BBC Melaporkan dari Lokasi Rumah Sakit Israel yang Dihantam Rudal Iran

Sebuah rumah sakit di kota Beersheba, Israel, terkena serangan saat Iran meluncurkan sejumlah rudal ke negara tersebut. Konflik antara kedua negara ini telah memasuki hari ketujuh.

Iran menyatakan bahwa mereka menargetkan situs militer dekat rumah sakit, bukan fasilitasnya secara langsung. Dengan serangan dilaporkan di beberapa lokasi di Israel, Kementerian Kesehatan setempat menyatakan 271 orang terluka.

Setelah mengunjungi Soroka Medical Center pada Kamis, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan pemimpin tertinggi Iran "tidak boleh diizinkan untuk terus hidup."

Sementara itu, militer Israel mengklaim telah menyerang situs nuklir Iran, termasuk reaktor air berat Arak yang "tidak aktif" dan fasilitas Natanz.

Konflik ini bermula pada 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan ke situs nuklir Iran dan menewaskan sejumlah jenderal dan ilmuwan nuklir senior.

Wakil menteri luar negeri Israel menyebut serangan Iran ke rumah sakit Soroka sebagai tindakan "sengaja" dan "kriminal."

Dalam unggahan di X, Sharren Haskel mengatakan bahwa fasilitas tersebut merupakan pusat medis utama bagi seluruh wilayah Negev di Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel akan "menagih harga penuh dari para tirani di Tehran."

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan kepada wartawan: "[Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali] Khamenei secara terbuka menyatakan keinginannya untuk menghancurkan Israel—ia sendiri yang memberi perintah untuk menyerang rumah sakit."

Koresponden BBC di lokasi melaporkan kerusakan yang sangat parah, dengan puing dan kepulan asap masih terlihat lama setelah ledakan.

Otoritas rumah sakit menyatakan beberapa bangsal hancur total akibat kebakaran yang menyebar di salah satu gedung, menyebabkan jendela pecah dan langit-langit runtuh.

MEMBACA  Polisi Dhaka 'menggeledah rumah pengacara' setelah wartawan bertanya kepada Tulip Siddiq tentang nasibnyaPolisi Dhaka 'menggeledah rumah pengacara' setelah wartawan bertanya kepada Tulip Siddiq tentang nasibnya.

Sekitar 200 pasien akan dipindahkan ke rumah sakit lain, kata Prof. Shlomi Codish, direktur Soroka. "Saat ini kami tidak tahu apakah bangunan atau bangsal lain bisa runtuh," tambahnya.

Pada Kamis pagi, rudal balistik Iran menghantam distrik bisnis Ramat Gan, di timur Tel Aviv—mengakibatkan kaca gedung pencakar langit jatuh dari beberapa lantai dan tiang listrik roboh.

Otoritas setempat menyebut sekitar 20 orang diperkirakan terluka akibat ledakan di area tersebut.

Militer Israel sebelumnya telah memperingatkan warga yang tinggal di kota-kota Iran, Arak dan Khondab—yang dekat dengan reaktor—untuk meninggalkan area "secepatnya" lewat unggahan di X.

Fasilitas nuklir yang diserang termasuk reaktor penelitian air berat yang masih dalam pembangunan. Reaktor air berat menghasilkan plutonium, yang—seperti uranium yang diperkaya—dapat digunakan untuk membuat inti bom atom.

Media Iran melaporkan dua proyektil menghantam area dekat fasilitas tersebut. Tidak ada laporan tentang ancaman radiasi.

Dalam pernyataan terpisah, militer Israel menyatakan juga menyerang lokasi di daerah Natanz, yang disebutnya berisi "komponen dan peralatan khusus untuk pengembangan senjata nuklir."

Israel menuduh Iran baru-baru ini "mengambil langkah untuk mempersenjatai" cadangan uranium yang diperkaya, yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik atau bom nuklir. Iran selalu menyatakan bahwa program nuklirnya sepenuhnya damai.

Angkatan Bersenjata Iran mengatakan respons mereka terhadap serangan Israel "tidak akan ada batasnya."

Iran juga telah mengajukan keluhan ke badan pengawas nuklir PBB, menuduh Israel "terus melakukan agresi dan tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional yang melarang serangan terhadap fasilitas nuklir," menurut media negara Iran.

Reuters
Fasilitas nuklir Arak telah dievakuasi sebelum serangan, menurut media Iran.

Serangan terbaru ini terjadi di momen kritis, ketika Presiden Trump mempertimbangkan kemungkinan keterlibatan langsung AS dalam kampanye Israel.

MEMBACA  Zelensky mengunjungi pasukan yang mempertahankan garis depan di timur Ukraina

Wakil menteri luar negeri Iran Kazem Gharibabadi memperingatkan AS bahwa Tehran "tidak punya pilihan selain menggunakan segala cara untuk memberi pelajaran kepada penyerang" jika AS ikut campur mendukung Israel.

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menolak seruan Trump untuk menyerah, dan Iran mengancam akan menyerang kepentingan militer AS di Timur Tengah sebagai balasan.

Sejauh ini, Trump belum memberikan sinyal jelas tentang langkah selanjutnya. Menurut CBS, mitra BBC, ia telah menyetujui rencana untuk menyerang Iran tetapi menunda keputusan akhir.

Pada Rabu, Trump mengatakan, "Mungkin aku lakukan, mungkin tidak," saat ditanya tentang keterlibatan AS di Iran.

Laporan tambahan oleh Tom Bennett di Yerusalem. Mengolah kembali teks ini dan terjemahkan ke level Bahasa Indonesia C2 dengan beberapa kesalahan atau salah ketik yang umum, tapi maksimal hanya 2 kali saja. Pastikan teks terlihat baik secara visual dan tidak menambahkan teks apapun selain versi Indonesianya seperti penutur asli level C2.

Teks asli:
"

Catatan: Karena teks asli yang diberikan kosong, saya tidak bisa menulis ulang atau menerjemahkannya. Mohon berikan teks yang ingin ditulis ulang dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.