Rubio dan Netanyahu Bahas Perdamaian Gaza serta Pemulangan Jenazah Sandera dalam Pembicaraan Sebelum Pertemuan Doha

Para pemimpin membahas pengembalian para sandera yang tersisa serta rencana pelucutan senjata Hamas.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio melakukan pembicaraan telepon setelah Rubio menyelesaikan kunjungannya ke Israel pada Sabtu malam.

Mereka berdua mendiskusikan gencatan senjata di Gaza dan strategi untuk mendemiliterisasi Hamas.

Para pemimpin itu juga membicarakan mengenai repatriasi sandera-sandra yang masih tertahan.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Hamas memberikan indikasi bahwa mereka dapat mengembalikan jenazah dua sandera yang tewas. Akan tetapi, kelompok teroris Gaza itu telah menjanjikan hal yang sama pada hari Jumat dan tidak merealisasikannya.

Warga Palestina mencari pasokan bantuan dari Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS, di Jalur Gaza tengah, 4 Agustus 2025. (kredit: REUTERS/STRINGER)

**AS Akan Berbicara dengan Doha mengenai Masukan untuk Resolusi PBB tentang Pasukan Perdamaian Gaza**

Rubio mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa AS sedang mengumpulkan masukan mengenai kemungkinan resolusi PBB atau perjanjian internasional untuk mengesahkan pasukan multinasional di Gaza dan akan membahas masalah tersebut di Qatar pada hari Minggu.

“Banyak negara yang telah menyatakan minat untuk berpartisipasi pada tingkat tertentu, baik secara moneter maupun personel atau keduanya, akan membutuhkan hal itu (resolusi PBB atau perjanjian internasional) karena hukum domestik mereka mensyaratkannya,” kata Rubio kepada para wartawan yang sedang dalam perjalanan dengan pesawatnya antara Israel dan Qatar dalam perjalanan menuju Asia.

“Jadi kami memiliki tim lengkap yang mengerjakan kerangkanya.”

Selama pertemuan Netanyahu dan Rubio pada hari Kamis, keduanya membahas cara memajukan kesepakatan Gaza yang didukung AS.

“Sekarang kita menghadapi hari-hari yang penuh takdir. Kita ingin memajukan perdamaian, kita masih memiliki tantangan keamanan, tetapi saya pikir kita dapat bekerja sama, dan dengan bekerja sama, baik mengatasi tantangan maupun merebut peluang, dan kedua-duanya banyak,” ujar Netanyahu.

MEMBACA  Mata Palsu 'Fun' Karya Christina Leitzel Dirancang untuk Menonjol

“Kami masih memiliki pekerjaan di depan, tetapi kami merasa sangat positif tentang hal itu. Kami telah membuat kemajuan yang baik,” kata Rubio.

“Tidak ada yang berilusi. Kami sudah pernah melakukan hal yang mustahil sekali. Dan kami berniat untuk terus melakukannya. Dan kami bisa.”