Presiden Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Israel berselisih mengenai perang di Gaza. Biden menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa Netanyahu “harus lebih memperhatikan nyawa yang tak bersalah yang hilang” dan bahwa “dia lebih merugikan Israel daripada membantu Israel.” Netanyahu menjawab dalam wawancara kemudian bahwa jika Biden berpikir Netanyahu melawan “kehendak mayoritas warga Israel, dan bahwa ini merugikan kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut.”
Pertengkaran ini terjadi ketika PBB dan lembaga bantuan memperingatkan kelaparan yang mengancam di kantong terkepung yang berisi sekitar 2,2 juta orang. Pejabat kesehatan di Gaza melaporkan bahwa setidaknya 25 orang, kebanyakan anak-anak, telah meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi dalam beberapa hari terakhir.
Sebuah kapal Angkatan Darat AS sedang dalam perjalanan ke Gaza dengan peralatan untuk membangun dermaga terapung yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengirimkan sekitar dua juta makanan sehari ke kantong tersebut. Namun, Pentagon mengatakan proyek tersebut bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan. Pejabat Amerika mengakui bahwa pengiriman bantuan melalui darat lebih efektif, namun Israel telah sangat membatasinya.
Haiti tengah menghadapi pemberontakan seperti yang belum pernah terjadi sejak beberapa dekade. Perdana Menteri negara tersebut, Ariel Henry, terdampar di Puerto Rico dan menolak melepaskan kekuasaan, meskipun mendapat desakan dari AS dan negara-negara Karibia untuk melakukannya.
Geng kriminal bergabung dalam serangan terorganisir terhadap negara, meninggalkan jutaan orang di seluruh negeri terjebak di tengah-tengahnya. Banyak yang takut meninggalkan rumah mereka karena takut terjebak dalam baku tembak. Mereka merasa lapar. Mereka kehabisan air bersih dan gas. Mereka putus asa.
“Situasinya seperti zona perang,” kata seorang dokter di sana.
Seiring memburuknya situasi keamanan, demikian juga ketidakpastian pangan. Hampir satu juta dari 11 juta penduduk Haiti berada di ambang kelaparan, menurut PBB.