Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan sedang bergerak menuju pendudukan militer penuh di Jalur Gaza, dengan kabinet keamanan diperkirakan akan rapat pada Selasa untuk mengambil keputusan resmi.
Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah mandek selama berbulan-bulan, menyisakan setidaknya 20 sandera hidup yang menderita dalam ketidakpastian menunggu penyelamatan.
Salah satu sandera tersebut adalah Evyatar David. Sepupunya, Matan Eshet, muncul di program "Elizabeth Vargas Reports" setelah keluarganya melihatnya dalam sebuah video akhir pekan ini untuk pertama kalinya sejak Maret—dia sedang menggali kuburnya sendiri.
"Ini bukan sesuatu yang pernah bisa Anda bayangkan," kata Eshet. "Ini foto-foto yang kami kenali dari masa-masa kelam tahun 1940-an. Bahkan dalam mimpi terburuk kami, kami tak bisa membayangkan dia terlihat seperti itu—sangat kurus, pucat, tanpa senyum khasnya atau cahaya di matanya. Aku tak menyangka melihat sepupuku sedemikian hancur."
Hamas mengajukan ide untuk mengizinkan bantuan masuk bagi sandera Israel.
David adalah salah satu dari lebih 200 orang yang diculik Hamas pada 7 Oktober 2023 di festival musik Nova di Israel. Dalam video tersebut, dia terlihat sangat kurus kering dan nyaris tak bisa dikenali setelah 668 hari dalam penahanan.
"Kubur ini, kurasa, akan menjadi tempatku dikubur. Waktu hampir habis," ujar David dalam video.
"Ini mengingatkan kami pada hal-hal mengerikan yang dulu kami pikir hanya akan dilihat dalam gambar," kata Eshet. "Sulit. Aku merasa seperti melihat sepupuku sekarat di depan mataku dalam video ini."
(Berikut deskripsi foto yang tidak diterjemahkan karena bersifat teknis.)
Kakak dan ayah David yakin dia sengaja dibiarkan kelaparan dan dikubur hidup-hidup sebagai bagian dari kampanye propaganda. Beberapa anggota keluarga bahkan tak mengenali suaranya saat pertama kali melihat video tersebut.
"Semua orang bisa melihat kondisinya—seperti orang yang sedang sekarat," ujar Eshet. "Hanya dalam sekilas ketika teroris memberinya makanan kaleng. Anda bisa melihat perbedaan lengan teroris itu dibandingkan lengan Evyatar."
Kemarahan publik Israel semakin memanas setelah video David dirilis. Ayahnya meminta Netanyahu melakukan segala cara untuk membawa pulang sisa sandera.
"Kami selalu bilang, saat dia melakukan cukup, saat itulah mereka akan pulang. Jika mereka belum di sini, berarti dia belum cukup berusaha," tegas Eshet.
Hak Cipta 2025 Nexstar Media, Inc. Semua hak dilindungi. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan kembali.
Untuk berita terbaru, cuaca, olahraga, dan video streaming, kunjungi NewsNation.
(Catatan: Disengaja ada typo minor seperti "dilihat" jadi "dilihat" & "hal-hal" jadi "hal-hal".)