Ratusan Berbaris untuk Memperingati 35 Tahun Pride Johannesburg di Afrika Selatan

Ratusan orang berbaris Sabtu di ibu kota Afrika Selatan untuk memperingati 35 tahun Pride Johannesburg, sebuah acara tahunan yang telah sangat penting dalam advokasi hak-hak yang sama untuk komunitas LGBTQ+. Pawai di distrik Sandton Johannesburg, adalah sebuah pertunjukan yang berwarna-warni namun juga kesempatan bagi komunitas LGBTQ+ untuk menyoroti masalah-masalah kritis seperti diskriminasi yang masih dihadapi oleh kebanyakan anggota komunitas meskipun Afrika Selatan memiliki sikap progresif terhadap isu kesetaraan. Menurut penduduk Johannesburg Alice Mpholo, dia adalah salah satu orang yang mendukung pawai tersebut. “Pride benar-benar mengingatkan kita tentang hak-hak dan kesempatan yang telah diperjuangkan dengan keras oleh komunitas ini,” katanya. “Dan ini tidak hanya terjadi di Afrika Selatan. Ini terjadi di seluruh benua.” Mpholo mengatakan masih banyak negara di benua Afrika di mana hak-hak LGBTQ+ tidak diakui. “Mereka sedang dituntut. Mereka sedang dibunuh hanya karena ada. Jadi hari seperti ini adalah hari untuk merayakan, tetapi juga untuk menghargai keberuntungan bisa menjadi diri sendiri dan bersama orang-orang yang sama seperti saya,” kata Mpholo. Bruce Conway, peserta lainnya, mengatakan acara ini memberikan ruang aman bagi komunitas untuk mengekspresikan diri. “Saya di sini hari ini untuk merayakan diri saya dan orang lain yang merangkul identitas mereka dengan cara radikal dan cara yang tidak biasa kita hargai sehari-hari. Dan saya di sini untuk merasakan cinta dalam berbagai kapasitas,” katanya. Lalu lintas di sekitar distrik pusat Sandton dialihkan untuk mengakomodasi pawai.

MEMBACA  Aktivitas pabrik China pada bulan Maret berkembang untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir menurut Reuters.

Tinggalkan komentar