Getty Images
Mario Vargas Llosa pada tahun 1990
Mario Vargas Llosa, yang telah meninggal dunia pada usia 89 di Peru asalnya, adalah sosok besar dalam sastra dan budaya Amerika Latin yang jarang menghindari kontroversi.
Dengan lebih dari 50 karya yang dimilikinya, banyak di antaranya yang telah diterjemahkan luas, Vargas Llosa memenangkan Hadiah Nobel untuk Sastra pada tahun 2010 ketika para juri menyebutnya sebagai “pencerita kisah yang diberkahi oleh Tuhan”. Gambaran Vargas Llosa tentang otoritarianisme, kekerasan, dan machismo, dengan menggunakan bahasa dan gambaran yang kaya, membuatnya menjadi bintang gerakan sastra Boom Amerika Latin yang memperoleh sorotan global atas benua tersebut.
Awalnya bersimpati dengan gagasan kiri, dia menjadi kecewa dengan penyebab revolusioner Amerika Latin, akhirnya mencalonkan diri tidak berhasil untuk presiden Peru dengan partai tengah-kanan pada tahun 1990.
Vargas Llosa lahir pada tahun 1936 dari keluarga kelas menengah di Arequipa di selatan Peru. Setelah orangtuanya berpisah saat dia masih bayi, dia pindah ke Cochabamba di Bolivia bersama kakek-nenek buyutnya. Dia kembali ke Peru pada usia 10 tahun dan enam tahun kemudian dia menulis sandiwara pertamanya, The Escape of the Inca. Dia lulus dari Lima University, belajar di Spanyol, dan kemudian pindah ke Paris.