Raja Abdullah II dari Yordania pada hari Minggu memperingatkan tentang situasi kemanusiaan yang “tragis” di Jalur Gaza dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, demikian disampaikan oleh istana kerajaan Yordania.
Dalam pembicaraan mereka yang diadakan di kota pelabuhan Aqaba Yordania, sang raja menekankan pentingnya upaya yang ditingkatkan untuk melindungi warga sipil dan memberikan bantuan yang “cukup dan berkelanjutan” kepada penduduk di Jalur Gaza yang padat penduduk.
Raja “menggarisbawahi kebutuhan komunitas internasional untuk mencapai gencatan senjata segera dan permanen di jalur tersebut,” tambah istana dalam sebuah pernyataan.
Istana menyatakan kedua belah pihak memperingatkan bahwa serangan potensial Israel di kota Gaza selatan Rafah akan memperburuk krisis kemanusiaan di jalur tersebut.
Lebih dari 1 juta warga Palestina telah mencari perlindungan di Rafah setelah melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di jalur tersebut.
Raja Yordania menyerukan untuk bersikap tegas terhadap apa yang ia sebut kekerasan pemukim ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Yordania adalah penjaga resmi situs suci Muslim dan Kristen di Yerusalem.
Kanselir Jerman Olaf Scholz (C) tiba untuk konferensi pers setelah pertemuan dengan Raja Yordania menjelang kunjungannya ke Israel. Kay Nietfeld/dpa