Qatar Mengatakan Israel dan Hamas Telah Mencapai Kesepakatan untuk Mengirim Obat kepada Sandera

Para pejabat Qatar mengatakan mereka telah memfasilitasi sebuah kesepakatan antara Israel dan Hamas yang akan memungkinkan obat-obatan dikirim ke tawanan Israel dan warga sipil Palestina di Jalur Gaza, yang menandai terobosan signifikan dalam pembicaraan tidak langsung antara kedua belah pihak yang sedang berperang.

Seorang pejabat senior Hamas, Basem Naim, mengkonfirmasi adanya kesepakatan tersebut, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa telah mencapai kesepakatan untuk mengirimkan obat-obatan kepada para tawanan.

Kesepakatan ini difasilitasi oleh Qatar dan Prancis, dan melibatkan Israel memberikan izin untuk lebih banyak obat-obatan dan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza sebagai imbalan atas pengiriman obat-obatan kepada tawanan Israel, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed bin Mohammed Al-Ansari, dalam sebuah pernyataan.

Bapak Al-Ansari mengatakan obat-obatan dan bantuan tersebut akan berangkat dari Doha pada hari Rabu dan akan dibawa ke Al-Arish di Mesir, dengan menggunakan dua pesawat militer Qatar, sebagai persiapan untuk pengangkutan mereka ke Jalur Gaza.

Lebih dari 120 tawanan telah ditahan di Gaza sejak tanggal 7 Oktober, dan banyak dari mereka memiliki kondisi kesehatan yang membutuhkan perawatan medis rutin, termasuk kanker dan diabetes. Keluarga mereka semakin khawatir ketika perang memasuki bulan keempat dan ketika tawanan yang dibebaskan pada akhir November berbagi kisah mengerikan tentang masa tahanan mereka.

MEMBACA  Keyakinan: Bebas setelah 25 tahun penahanan yang tidak adil | Hak Asasi Manusia