Putin Tuduh Barat Sebagai Penyebab Perang Ukraina di KTT Pimpinan China

Presiden Rusia membela kampanye militer di Ukraina, menyalahkan NATO dan kebijakan-kebijakan Barat atas konflik tersebut.

Diterbitkan Pada 1 Sep 20251 Sep 2025

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyalahkan Barat karena memicu perang di Ukraina, dengan bersikeras bahwa serangan Moskow diprovokasi oleh provokasi Barat selama bertahun-tahun.

Berbicara dalam KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di kota Tianjin, Tiongkok, pada Senin, Putin menuduh NATO mengdestabilisasi kawasan dan membantah klaim bahwa Rusia memicu perang.

“Krisis ini tidak dipicu oleh serangan Rusia terhadap Ukraina, melainkan akibat dari sebuah kudeta di Ukraina, yang didukung dan diprovokasi oleh Barat,” kata Putin kepada para pemimpin regional yang hadir. Ia merujuk pada pemberontakan pro-Eropa tahun 2013-14 yang menjatuhkan Presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych.

Rusia merespons revolusi tersebut dengan menganeksasi Krimea dan mendukung separatis di Ukraina timur, yang mengarah pada konflik yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa dan menghancurkan sebagian besar negara itu.

Invasi skala penuh Moskow ke Ukraina pada tahun 2022 mempereskalasi pertempuran, memicu sanksi menyeluruh dari Amerika Serikat dan Uni Eropa serta memperdalam isolasi Rusia dari Barat, meskipun tidak dari sebagian besar komunitas internasional.

Putin menyatakan upaya-upaya Barat untuk menarik Ukraina ke dalam NATO merupakan penggerak utama perang, sembari mengulangi bahwa keprihatinan keamanan Rusia harus diselesaikan sebelum kesepakatan damai apa pun dapat tercapai.

“Agar penyelesaian Ukraina berkelanjutan dan jangka panjang, penyebab-penyebab dasar krisis harus ditangani,” ujarnya.

Presiden Rusia itu menyoroti pembicaraan yang dia lakukan dengan Presiden AS Donald Trump pada Agustus lalu, menggambarkan diskusi tersebut sebagai “membuka jalan menuju perdamaian”. Ia memuji upaya-upaya diplomatik dari Beijing dan New Delhi, dengan mengatakan proposal mereka dapat “memfasilitasi resolusi krisis Ukraina”.

MEMBACA  Perang Rusia-Ukraina: Daftar Peristiwa Penting, Hari ke-1.277

Putin bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Minggu untuk membahas Ukraina dan mengatakan akan memperluas pembicaraan tersebut dalam pertemuan bilateral dengan para pemimpin di sela-sela KTT. Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga hadir.

Moskow dan Beijing mempromosikan SCO sebagai penyeimbang aliansi-aliansi yang dipimpin Barat, dengan Putin berargumen bahwa dunia membutuhkan “sebuah sistem yang akan menggantikan model-model Erosentris dan Euro-Atlantik yang telah kedaluwarsa”.

Meski telah ada seruan berulang dari Trump bagi Moskow dan Kyiv untuk bernegosiasi, upaya perdamaian telah terhambat. Rusia telah menolak proposal-proposal gencatan senjata dan menuntut Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah, kondisi-kondisi yang ditolak Kyiv karena tidak dapat diterima.

“Agar penyelesaian Ukraina berkelanjutan dan jangka panjang, penyebab-penyebab dasar krisis harus ditangani,” kata Putin.

Sebagian sumber konflik tersebut “terletak pada upaya-upaya berkelanjutan oleh Barat untuk membawa Ukraina ke dalam NATO,” ujarnya.

Putin juga mengadakan pembicaraan dengan Modi dan Erdogan, dan diharapkan bertemu dengan Pezeshkian pada Senin siang ini seiring upayanya memperkuat dukungan diplomatik di tengah konflik yang berlarut-larut ini.