Di tengah latar belakang perang di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin berencana memperluas lebih jauh industri pertahanan negara sebagai pilar ekonomi domestik.
Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg tahunan, Putin menyatakan bahwa kinerja senjata dalam operasi tempur juga harus dipertimbangkan dalam pengembangan alutsista lebih lanjut.
Namun, invasi skala penuh ke Ukraina yang dia perintahkan pada Februari 2022—bertentangan dengan ekspektasi umum—tidak disebutkan dalam pidatonya yang berlangsung kurang dari satu jam.
Putin juga menegaskan bahwa Rusia harus menghilangkan pembagian antara perusahaan sipil dan pertahanan.
“Kita harus terus menganalisis inovasi teknologi dan organisasi di sektor sipil dan segera menerapkannya dalam bidang pertahanan dan keamanan,” ujar pemimpin Kremlin berusia 72 tahun itu dalam sesi pleno forum.
Putin mengumumkan bahwa Rusia juga akan mengembangkan proyek pertahanan bersama negara-negara bersahabat di masa depan, memproduksi senjata secara kolaboratif, serta melatih kader terkait.
Secara keseluruhan, dia menarik kesimpulan positif tentang perkembangan ekonomi.
Produk Domestik Bruto tumbuh lebih dari 4% dalam dua tahun terakhir, dan bukan hanya karena produksi senjata, catatnya. Sementara itu, inflasi baru-baru ini turun—menjadi 9,6%, ujarnya.
Menyikapi peringatan terbaru Menteri Pembangunan Ekonomi Maxim Reshetnikov tentang kemungkinan resesi, Putin menekankan: “Stagnasi atau bahkan resesi tidak boleh terjadi dalam kondisi apa pun.”