Pemberontak dilaporkan menembak kendaraan yang membawa pasukan paramiliter Frontier Corps yang mencoba membongkar blokade jalan. Setidaknya 18 tentara paramiliter dan 24 penyerang bersenjata tewas dalam dua insiden terkait di barat daya Pakistan, menurut pejabat dan laporan media lokal, karena kekerasan sektarian, etnis, dan separatisme meningkat di daerah tersebut. Militer Pakistan pada Sabtu mengatakan pemberontak mencoba membuat blokade jalan semalaman di provinsi Balochistan yang penuh gejolak, dan sebagian besar kematian terjadi saat pasukan keamanan membongkarnya. Sebuah kendaraan “yang membawa paramiliter Frontier Corps tak bersenjata” di dekat kota Mangochar “diserang dari tembakan oleh 70 hingga 80 penyerang bersenjata yang telah memblokir jalan,” kata seorang pejabat polisi kepada kantor berita AFP. Pejabat itu mengatakan tiga paramiliter lainnya terluka parah sementara dua lolos tanpa cedera. Dalam sebuah pernyataan, Baloch Liberation Army mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap paramiliter, tetapi memberikan jumlah kematian yang lebih rendah, yaitu 17. Setidaknya 11 dari penyerang tewas dalam apa yang disebut militer sebagai “operasi pembersihan” tindak lanjut pada Sabtu. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan tersebut. Balochistan yang kaya akan mineral, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, telah menjadi tempat pemberontakan oleh kelompok etnis Baloch yang ingin merdeka selama satu dekade. Beberapa kelompok bersenjata juga beroperasi di sana. Pada hari Selasa, dalam insiden terpisah, penyerang dalam kendaraan yang dibom dicegah dalam upaya mereka untuk menyerang pos keamanan Pakistan di dekat perbatasan dengan Afghanistan. Pada bulan Januari, setidaknya enam orang tewas dalam serangan yang juga diklaim oleh BLA, salah satu kelompok separatis utama di daerah itu. Pada bulan November, BLA juga mengatakan bahwa mereka melakukan serangan yang menewaskan setidaknya 39 orang, salah satu jumlah korban tertinggi di daerah itu. Pada bulan Agustus, setidaknya 73 orang tewas di Balochistan ketika pemberontak menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya, dan pasukan keamanan melancarkan operasi pembalasan. Kekerasan juga terjadi di tengah memburuknya hubungan antara Pakistan dan penguasa Taliban Afghanistan. Peningkatan serangan yang sama dramatisnya juga terjadi di tempat lain di Pakistan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut. Pada tahun 2024 saja, militer melaporkan 383 tentara dan 925 pejuang tewas dalam berbagai bentrokan di daerah perbatasan.