Puluhan ribu orang melakukan demonstrasi menentang pemerintahan Netanyahu.

Puluhan ribu orang kembali turun ke jalan-jalan kota-kota Israel pada Sabtu malam untuk memprotes pemerintahan kanan agama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka menuntut upaya yang lebih serius untuk bernegosiasi pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas.

Minggu ini akan tepat enam bulan sejak teroris dari Hamas dan kelompok ekstrem lainnya menyerang selatan Israel pada 7 Oktober, menewaskan hampir 1.200 orang dan menculik 250 orang lainnya sebagai sandera di Jalur Gaza.

Salah satu pembicara di Tel Aviv mengenang saudara laki-laki Netanyahu, Joni, yang meninggal sebagai prajurit elit pada tahun 1976 saat membebaskan sandera dari pesawat yang dibajak oleh teroris Palestina dan Jerman.

“Dan bagaimana denganmu, Bibi?” tanyanya, menyapa Netanyahu dengan bentuk singkat dari nama depannya. “Apa yang telah kamu lakukan? Apa warismu? Tak ada yang lain kecuali intrik politik dan tipu daya… itulah warismu.”

Juga terdapat demonstrasi di Yerusalem, Haifa, Beersheba, Herzliya, dan di Caesarea di depan vila pribadi Netanyahu. Menurut laporan media, Sabtu adalah protes terbesar sejak 7 Oktober.

Israel kini dikritik di seluruh dunia atas perangannya yang brutal. Menurut Otoritas Kesehatan Palestina yang dikuasai Hamas, 33.000 warga Palestina tewas. Informasi tersebut tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil. Hingga 70 persen korban disebutkan adalah perempuan, anak-anak, dan pria tua.

Menurut perkiraan Israel, hampir 100 sandera yang tersisa masih hidup hingga hari ini. Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas membebaskan 105 sandera selama gencatan senjata seminggu pada akhir November tahun lalu. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 240 tahanan Palestina dari penjaranya.

MEMBACA  Jerman tidak akan meninggalkan Mali dan tetangganya