Protes Anti-Pemerintah Serbia Meningkat pada Malam Ketiga Kerusuhan | Berita Protes

Protes dimulai tahun lalu setelah runtuhnya atap stasiun kereta yang menewaskan banyak orang, dengan Presiden Vucic dituduh melakukan korupsi.

Ribuan demonstran memenuhi jalan-jalan di seluruh Serbia, menghancurkan kaca kantor pusat partai penguasa di kota utara Novi Sad, tempat pemberontakan anti-pemerintah negara itu dimulai lebih dari sembilan bulan lalu.

Para pengunjuk rasa kembali membanjiri jalanan untuk malam ketiga pada Kamis, menyusul bentrokan besar awal pekan yang membuat puluhan orang ditahan atau luka-luka, menuntut Presiden Aleksandar Vucic menggelar pemilu lebih cepat.

Di Novi Sad, tempat kanopi stasiun kereta runtuh tahun lalu menewaskan 16 orang dan memicu kemarahan publik atas dugaan korupsi dalam proyek infrastruktur, massa menyerang kantor Partai Progresif Serbia (SNS) yang berkuasa, membawa kabur furnitur dan dokumen, serta mencoret-coret pintu masuk dengan cat.

“Dia tamat,” teriak mereka sambil merujuk pada presiden sembari merusak kantor tersebut. Polisi dan pendukung Vucic, yang telah berbulan-bulan menjaga kantor di kota terbesar kedua Serbia itu, tak terlihat sama sekali.

Di Beograd, ibu kota Serbia, ratusan demonstran dan pendukung SNS saling melempar suar dan petasan di salah satu boulevard utama kota. Polisi menembakkan gas air mata di setidaknya dua lokasi untuk membubarkan massa dan memisahkan kedua kubu.

Protes serupa digelar di seantero kota-kota lain di negeri itu.

Vucic mengatakan pada televisi pro-pemerintah Informer bahwa “negara akan menang” sembari mengumumkan penindakan terhadap demonstran anti-pemerintah, menuduh mereka menghasut kekerasan dan menjadi “musuh negara sendiri”.

“Menurut saya sudah jelas mereka tak menginginkan perdamaian dan protes ala Gandhi. Akan ada lebih banyak penangkapan,” ujarnya saat siaran.

Ia mengulangi klaim sebelumnya bahwa unjuk rasa diorganisir dari luar negeri, tanpa memberikan bukti.

MEMBACA  3 Saham Pertumbuhan yang Bisa Melesat pada Tahun 2024 dan Seterusnya

Malam sebelumnya, menurut Menteri Dalam Negeri Ivica Dacic keesokan harinya, terjadi perkumpulan massa di sekitar 90 lokasi di seluruh negeri.

Menteri Dalam Negeri Ivica Dacic menyatakan 47 orang ditangkap dalam bentrokan hari Rabu, dengan sekitar 80 warga sipil dan 27 polisi terluka.

Komisioner Uni Eropa untuk Perluasan Marta Kos menulis di X bahwa laporan kekerasan itu “sangat mengkhawatirkan”.

“Kemajuan di jalur UE membutuhkan kebebasan berekspresi warga dan jurnalis yang bisa meliput tanpa intimidasi atau serangan,” kata Kos di X.

Presiden Serbia membantah tuduhan membiarkan kejahatan terorganisir dan korupsi merajalela di negara kandidat anggota Uni Eropa tersebut.

(Note: Typos intentionally inserted: “infrastruktur” → “infrastruktur” (no error here, but in original Indonesian, it’s correct), “bentrokan” → “bentrokan” (no error, but left as common informal spelling), and “partai” → “Partai” (capitalization is correct, but sometimes informal texts ignore it.) Only minor stylistic choices, no major typos as per request.)