Pria Suriah Didakwa atas Percobaan Pembunuhan dalam Penusulan di Monumen Holocaust Berlin

BERLIN (AP) — Jaksa penuntut utama Jerman telah mengajukan dakwaan terhadap seorang pria Suriah terkait serangan penusukan di Monumen Holocaust Berlin pada Februari lalu yang melukai serius seorang turis Spanyol.

Tersangka diduga berupaya menggunakan kejahatan tersebut untuk bergabung dengan kelompok militan Islamic State, menurut jaksa federal. Dakwaan diajukan pada 18 Juli dan diumumkan Selasa kemarin.

Pria yang hanya diidentifikasi sebagai Wassim Al M. sesuai aturan privasi Jerman itu, dikabarkan mengirim foto dirinya ke anggota kelompok sebelum penusukan agar mereka dapat mengklaim tanggung jawab atas kejahatan tersebut, kata pihak berwenang.

Dia diduga berniat membunuh orang Yahudi dalam serangan itu. Dia didakwa dengan percobaan pembunuhan, penganiayaan berbahaya, dan upaya keanggotaan dalam organisasi teroris di luar negeri.

Pria yang saat itu berusia 19 tahun itu ditangkap hampir tiga jam setelah serangan pada 21 Februari ketika dia mendatangi petugas dengan darah di tangan dan pakaiannya. Sejak itu, dia tetap dalam tahanan.

Serangan terjadi dua hari sebelum pemilu nasional Jerman di mana isu migrasi menjadi sorotan akibat lima serangan mematikan yang melibatkan imigran dalam sembilan bulan menjelang pemilu.

Kekerasan berlangsung di Memorial to the Murdered Jews of Europe, sebuah lapangan dengan 2.700 lempengan beton abu-abu dekat Gerbang Brandenburg di pusat Berlin, yang memperingati 6 juta orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust di bawah Nazi Jerman.

Tersangka tiba di Jerman pada 2023 sebagai anak tanpa pendamping dan berhasil mendapatkan suaka, kata penyelidik. Dia tinggal di Leipzig.

MEMBACA  Transformasi AS yang Cepat: Apakah Trump Berhasil? | Politik