N\’DJAMENA, Chad (AP) — Prancis menyerahkan basis militer terakhirnya di Chad kepada otoritas lokal pada hari Kamis, dua bulan setelah mantan koloni Prancis di Afrika tengah memutuskan perjanjian kerjasama pertahanan dengan Paris.
Chad telah menjadi kekuatan kontra-terorisme kunci di wilayah itu dan merupakan salah satu negara terakhir di mana Prancis mempertahankan kehadiran militer besar.
Pasukan Prancis telah diusir dalam beberapa tahun terakhir dari Niger, Mali dan Burkina Faso setelah bertahun-tahun melawan ekstremis Islam bersama pasukan regional. Negara-negara itu telah mendekatkan diri dengan Moskow, dengan tentara bayaran Rusia dikerahkan di seluruh Sahel, wilayah luas di bawah gurun Sahara.
Trusted news and daily delights, right in your inbox
Lihat sendiri — The Yodel adalah sumber utama untuk berita harian, hiburan, dan cerita-cerita yang menyenangkan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, tentara Chad mengumumkan penyerahan basis udara Sergent Adji Kossei oleh militer Prancis kepada otoritas lokal di ibu kota Chad, N\’Djamena.
Prancis sudah menyerahkan dua basis militer lainnya — Faya di utara dan Abeche di timur negara itu — pada akhir Desember dan awal Januari. Pasukan Prancis memiliki sekitar 1.000 personel di Chad.
Dalam mengumumkan akhir perjanjian kerjasama pertahanan dengan Prancis pada bulan November lalu, pemerintah Chad menjelaskan keputusan tersebut sebagai titik balik bagi negara itu, yang meraih kemerdekaan pada tahun 1960, dan mengatakan bahwa itu akan memungkinkan Chad untuk mendefinisikan kembali kemitraan strategisnya sesuai dengan prioritas nasional.
Pihak berwenang Chad telah mengatakan bahwa berakhirnya perjanjian pertahanan tidak sama sekali mempertanyakan hubungan historis kedua negara dan bahwa Chad ingin menjaga hubungan dengan Prancis dalam bidang kepentingan bersama.
Pada bulan Desember, Senegal dan Pantai Gading juga mengumumkan kepergian pasukan Prancis dari negara mereka, tepat ketika Paris sedang merancang strategi baru yang akan secara drastis mengurangi kehadiran pasukannya secara permanen di Afrika.