Pemerintah Ethiopia baru-baru ini mengesampingkan rencana untuk mengalirkan gas alam dari Cekungan Ogaden ke Djibouti karena kendala keuangan dan penundaan proyek. Namun, postingan yang beredar di Facebook mengklaim menunjukan pembangunan pipa ekspor Ethiopia sedang berlangsung. Padahal, ini salah: video tersebut menampilkan kompilasi klip tidak terkait, termasuk rekaman dari India dan Australia. Pembangunan pipa Ogaden-Djibouti yang direncanakan tak pernah dimulai.
Sebuah postingan dalam bahasa Amharik yang dibagikan lebih dari 480 kali di Facebook tertulis: “Pipa Ethiopia yang mengagumkan untuk mengangkut gas ke pelabuhan.”
Postingan itu, diterbitkan pada 27 Juni 2025, menyertakan video 30 detik yang menunjukan pembangunan berbagai pipa dan kilang sementara suara pria narasi terdengar di latar belakang. “Ethiopia sedang membangun pipa gas besar yang akan mengangkut gas dari Cekungan Ogaden untuk ekspor,” kata narator.
Cekungan Ogaden terletak di wilayah Somali Ethiopia dan menyimpan cadangan minyak mentah serta gas alam yang signifikan. “Pipa gas ini panjangnya 767 kilometer dan menghubungkan gas langsung ke Laut Merah untuk transportasi,” tambah narator. “Pembangunan pipa, yang beberapa kali terhenti di masa lalu, kini dilanjutkan dengan kapasitas penuh.”
Dia juga mengklaim pipa tersebut dibangun oleh perusahaan China dan akan mengangkut lebih dari 12 miliar meter kubik gas alam per tahun. Postingan serupa dibagikan di sini dan di sini di Facebook.
Ethiopia telah aktif mengeksplorasi minyak dan gas alam bekerja sama dengan perusahaan China. Upaya awal sempat terganjal tragedi pada 2007 ketika lebih dari 65 pekerja Ethiopia dan China tewas akibat serangan pemberontak Ogaden National Liberation Front (ONLF) di ladang minyak Cekungan Ogaden.
Pada 2018, setelah terpilihnya PM Abiy Ahmed, Ethiopia mencoba produksi minyak mentah pertama kali dari dua cadangan di Cekungan Ogaden. Eksplorasi gas dan minyak di sana dilakukan bersama perusahaan China Poly-GCL Petroleum Investment Limited.
Tahun 2019, Ethiopia dan Djibouti menandatangani perjanjian senilai miliaran dolar untuk membangun pipa gas sepanjang 760 km dari Kalub dan Hilala ke Pelabuhan Djibouti. Namun, video itu tidak menunjukan proyek tersebut.
Pencarian kata kunci membuktikan pembangunan pipa tak pernah dimulai. AFP Fact Check menemukan pidato Abiy di parlemen awal Juni 2025 yang menyatakan Ethiopia akan mulai produksi gas untuk penggunaan domestik pada September. Pernyataan ini mengikuti rilis laporan 41 halaman berjudul “Ethiopian Energy Outlook 2025” yang mengonfirmasi pembatalan ekstraksi gas di Ogaden dan proyek pipa ke Djibouti.
Menurut laporan, pembatalan disebabkan kendala keuangan, penundaan proyek, dan peralihan ke konsumsi domestik. Media lokal melaporkan keputusan menghentikan proyek pipa gas telah diambil sejak 2022 tapi baru diumumkan belakangan.
AFP Fact Check menggunakan alat verifikasi video InVID-WeVerify untuk melakukan pencarian gambar terbalik. Hasilnya mengarah ke video Instagram yang menunjukan Proyek Pipa Minyak Arab di India. Video itu diunggah oleh Megha Engineering and Infrastructures Ltd, perusahaan pembangun pipa tersebut.
Bagian lain video palsu itu diambil dari rekaman “Proyek Pembangunan Pipa Gas Sungai Fortescue” di Australia tahun 2015. Tak satu pun gambar dalam video tersebut membuktikan klaim pembangunan pipa gas Ethiopia.