Provinsi Punjab di Pakistan tidak menamai program taksi listrik baru mereka dengan nama Ketua Menteri Maryam Nawaz Sharif, bertentangan dengan klaim yang beredar di internet.
Postingan palsu tersebut, yang mencerca pekerja seksual, menyertakan laporan koran yang direkayasa.
"Pemerintah Punjab Akan Meluncurkan E-Taksi di Lahore, Akan Dinamai ‘Maryam Taxi’,"
Tulisan itu terlihat seperti grafik berita dari Pakistan Observer, yang dibagikan di Facebook pada 30 Mei 2025.
Postingan serupa juga beredar di Threads dan TikTok, mengejek ketua menteri wanita pertama di provinsi terpadat Pakistan tersebut karena dianggap menyematkan namanya di kata "taksi"—yang di Asia Selatan merupakan istilah slang untuk pekerja seks.
Media lokal Soch Fact Check sudah membantah klaim ini sebelumnya.
Pencarian gambar terbalik menunjukkan bahwa grafik asli dari Pakistan Observer sebenarnya diposting di Facebook pada 29 November 2024 dengan judul:
"Punjab Umumkan Skema Taksi Listrik untuk Kurangi Polusi."
Keterangannya berbunyi:
"Pemerintah Punjab memperkenalkan layanan e-taksi untuk melawan polusi udara dan memberi lapangan kerja bagi pengangguran."
Pakistan sering masuk daftar negara terpolusi di dunia, dengan Lahore sebagai kota tercemar antara November dan Februari.
Perbandingan tangkapan layar menunjukkan grafik asli (kanan) dan yang sudah diedit (kiri).
Sharif juga memposting detail program ini di akun Facebook resminya pada 6 Mei 2024, menyebutnya sebagai "e-taxi".
Departemen Transportasi Punjab juga menggunakan istilah "e-taxi" dalam postingan di X pada 5 Juni, mengundang penyedia kendaraan untuk berpartisipasi.
Pemimpin perempuan Pakistan sering jadi sasaran berita palsu, termasuk deepfake yang merusak reputasi mereka dengan insinuasi seksual di negara yang konservatif ini.
Sebelumnya, AFP juga pernah membantah video AI yang mengklaim menunjukkan Sharif memeluk Presiden UAE, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.