Kepolisian Metropolitan menyatakan bahwa mereka tengah “secara aktif” menyelidiki pemberitaan media mengenai upaya Pangeran Andrew memperoleh informasi pribadi Virginia Giuffre melalui petugas pengawalnya.
“Kami memantau laporan media dan secara aktif meninjau klaim-klaim yang diajukan,” demikian pernyataan kepolisian pada Minggu. Giuffre, yang meninggal dunia awal tahun ini, sebelumnya menyatakan diri termasuk di antara gadis-gadis yang dieksploitasi secara seksual oleh terpidana pelanggar seksual Jeffrey Epstein dan lingkaran elitnya.
Pangeran Andrew belum memberikan komentar atas laporan tersebut, namun secara konsisten membantah segala tuduhan terhadap dirinya. Istana Buckingham telah dihubungi untuk dimintai tanggapan. Giuffre juga mengklaim dipaksa berhubungan seks dengan pangeran tersebut pada tiga kesempatan terpisah, termasuk saat usianya 17 tahun di kediaman Ghislaine Maxwell pada 2001.
Maxwell saat ini menjalani hukuman 20 tahun penjara atas dakwaan trafficking seks yang terkait dengan Epstein, mantan pasangannya. Menurut Mail on Sunday, Pangeran Andrew meminta petugas pengawalnya menyelidiki Giuffre tepat sebelum surat kabar tersebut mempublikasikan foto pertemuan pertama mereka pada Februari 2011. Koran itu menyebutkan pangeran memberikan tanggal lahir dan nomor jaminan sosial Giuffre.
The Sunday Telegraph juga melaporkan bahwa pangeran “berupaya mengumpulkan informasi kompromat” mengenai Giuffre. Menteri Energi Ed Miliband menilai hal ini “sangat mengkhawatirkan”, seraya menambahkan bahwa jika terbukti benar, “sama sekali bukan cara penggunaan petugas pengawal yang semestinya.”
Pada Jumat, Pangeran Andrew mengumumkan keputusan sukarela untuk tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan dan mengundurkan diri dari Orde Garter—tanda kehormatan kesatria tertua dan paling senior di Britania. Gelar Duke of York yang dianugerahkan ibunda almarhumah juga tak akan digunakan lagi.
Pangeran sebelumnya telah menghentikan peran sebagai “anggota keluarga kerja” kerajaan, tak lagi menggunakan gelar HRH, maupun menghadiri acara resmi kerajaan. Perannya kini semakin menyusut.
Emily Maitlis, jurnalis yang mewawancarai pangeran untuk BBC Newsnight 2019, menyebut keputusan ini “sudah lama dinanti”, seraya berkomentar: “Enam tahun merupakan waktu yang cukup panjang untuk menunggu momen ini.” Dalam wawancara tersebut, pangeran mengklaim telah memutus semua hubungan dengan Epstein sejak 2010.
Namun Maitlis merasa “cukak mual” ketika terbongkar surel Februari 2011 dari pangeran kepada Epstein yang mengindikasikan kelanjutan persahabatan mereka. Saat itu pangeran menulis: “Terus berkomunikasi dan kita akan bermain lagi sebentar lagi!”
“Nuansanya, bukan sekadar menyatakan kebersamaan, tapi menutup dengan ‘ayo bermain lagi’, sama sekali tidak menunjukkan ia pernah mengakhiri persahabatan itu,” tukas Maitlis.
Pangeran Andrew menghadapi serangkaian skandal beberapa tahun terakhir, termasuk penyelesaian gugatan perdata di luar pengadilan dengan Giuffre pada 2022. Memoir anumerta Giuffre yang terbit pekan depan diperkirakan akan menyorot lebih jauh keterlibatan pangeran dengan Epstein.
Saudara Giuffre, Sky Roberts, menyatakan adiknya akan “sangat bangga” dengan perkembangan terbaru mengenai gelar Pangeran Andrew, namun berharap Raja mengambil langkah lebih jauh dengan mencabut gelar pangeran. “Setiap pihak yang terlibat… harus memikul tanggung jawab terhadap para penyintas,” ujarnya.
https://www.cilip.org.uk/news/news.asp?id=441834&io0=8flcTPP