Tiga petugas polisi di Kenya telah didakwa atas pembunuhan seorang blogger berusia 31 tahun yang meninggal dalam tahanan polisi awal bulan ini.
Kematian Albert Ojwang memicu kemarahan di Kenya, dengan protes menuntut keadilan.
Ojwang ditangkap setelah Wakil Kepala Polisi Kenya, Eliud Lagat, mengajukan keluhan, menuduh blogger itu mencemarkan namanya di media sosial.
Lagat mengundurkan diri pekan lalu menunggu hasil penyelidikan kematian Ojwang. Ia menyangkal segala kesalahan.
Ketiga polisi—Samson Kiprotich, Talaam James Mukhwana, dan Peter Kimani—didakwa bersama tiga warga sipil.
Keenamnya hadir di pengadilan Senin lalu, tapi belum mengajukan pembelaan.
Awalnya polisi menyatakan Ojwang meninggal karena luka yang ia timbulkan sendiri, tapi mencabut pernyataan itu setelah otopsi menunjukkan ia kemungkinan tewas akibat luka serangan.
Seorang pedagang kaki lima ditembak saat unjuk rasa pekan lalu di ibu kota Nairobi terkait kematian Ojwang, memicu kembali kemarahan warga Kenya yang menuduh polisi menggunakan kekerasan berlebihan terhadap pengunjuk rasa.
Boniface Kariuki, yang sedang berjualan masker, ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi berseragam hingga terluka parah.
Aktivis menyerukan "penghentian total" ekonomi pada Rabu sembari mengintensifkan protes terhadap kekejaman polisi, sekaligus memperingati setahun sejak pasukan keamanan menembaki massa yang memprotes kenaikan pajak.