Polisi Inggris mengumumkan bahwa pertunjukan akhir pekan oleh duo rap-punk Bob Vylan dan band berbahasa Irlandia Kneecap di Festival Glastonbury sedang diselidiki secara kriminal setelah mereka memimpin kerumunan dalam meneriakkan yel-yel “mati” bagi militer Israel dan “Palestina merdeka”.
Polisi pada Senin menyatakan bahwa penampilan di festival musik terbesar Inggris itu “telah dicatat sebagai insiden ketertiban umum”.
Rapper Bobby Vylan, yang sebelumnya kurang dikenal, memimpin kerumunan meneriakkan “merdeka, merdeka Palestina” dan “mati, mati” bagi militer Israel.
BBC menyatakan menyesal menayangkan langsung pertunjukan tersebut dan seharusnya menghentikan siarannya.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan politisi lain mengutuk yel-yel itu, menyatakan tidak ada alasan untuk “ujaran kebencian yang mengerikan” tersebut. Starmer menambahkan bahwa BBC harus menjelaskan “bagaimana adegan ini bisa disiarkan”.
Ofcom, badan pengawas penyiaran, menyatakan “sangat prihatin” atas siaran langsung BBC dan mengatakan stasiun itu “jelas harus mempertanggungjawabkannya”.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mencabut visa Bob Vylan untuk tampil di AS setelah “pidato penuh kebencian di Glastonbury”.
“Orang asing yang memuja kekerasan dan kebencian bukan tamu yang diterima di negara kami,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Christopher Landau dalam unggahan media sosial.
Serangan genosida Israel di Gaza telah memicu ketegangan global, memicu protes pro-Palestina di berbagai ibu kota dan kampus. Israel dan sebagian pendukungnya menyebut protes ini antisemit, sementara kritikus mengatakan Israel menggunakan narasi itu untuk membungkam lawannya.
Sambil melanjutkan pengepungan yang mencekik di Gaza, pasukan Israel telah membunuh setidaknya 56.531 orang dan melukai 133.642 menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Bob Vylan, dikenal karena memadukan grime dan punk rock, mengangkat berbagai isu dalam liriknya termasuk rasisme, homofobia, dan kesenjangan kelas, serta sebelumnya menyuarakan dukungan bagi Palestina.
Vokalis utama mereka, yang memakai nama panggung Bobby Vylan, sepertinya merujuk pertunjukan itu dalam unggahan Instagram dengan menulis, “Aku berkata apa yang kuucapkan.”
“Mengajak anak-anak kita bersuara untuk perubahan yang mereka inginkan dan butuh adalah satu-satunya cara membuat dunia lebih baik,” tambahnya.
Duo ini tampil Sabtu sore tepat sebelum Kneecap, yang penampilannya tidak disiarkan langsung oleh BBC tapi tetap menarik banyak penonton daring via TikTok. Kneecap sebelumnya juga menuai kontroversi karena sikap pro-Palestina yang vokal.
Kneecap memimpin puluhan ribu penonton meneriakkan “Palestina Merdeka” di festival itu. Mereka juga melontarkan yel-yel kasar ke Starmer, yang sebelumnya menyatakan tidak pantas Kneecap tampil di Glastonbury setelah salah satu anggotanya didakwa di bawah Undang-Undang Terorisme.
Liam Og O hAnnaidh, alias Mo Chara, didakwa mendukung organisasi terlarang karena diduga mengibarkan bendera Hezbollah di konser London tahun lalu.
Israel terus mendapat kecaman internasional atas perang di Gaza. Protes mingguan menarik ribuan orang di Eropa dan dunia untuk mendukung Palestina.
Tekanan publik sebagian mendorong sekutu Israel seperti Prancis, Kanada, dan Inggris mengeluarkan pernyataan keras pada Mei menyerukan Israel menghentikan aksi militernya yang “keji” di Gaza dan mengkritik tindakan Israel di Tepi Barat yang diduduki.