Ribuan orang bergabung dalam protes anti-imigrasi di Den Haag, dengan bentrokan yang berujung pada serangan terhadap kendaraan kepolisian.
Diterbitkan Pada 20 Sep 202520 Sep 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Meriam air dikerahkan oleh polisi Belanda untuk membubarkan para demonstran anti-imigrasi di Den Haag setelah sejumlah pengunjuk rasa mulai melemparkan botol dan batu kepada aparat kepolisian.
Seorang juru bicara pemerintah setempat Den Haag pada Sabtu menyatakan bahwa mereka yang menjadi sasaran meriam air polisi telah memisahkan diri dari unjuk rasa utama untuk memblokir sebuah jalan raya.
Cerita yang Direkomendasikan
daftar 3 itemakhir daftar
Diselenggarakan sekitar sebulan sebelum pemilihan nasional Belanda, unjuk rasa ini diorganisir oleh aktivis sayap kanan Els Rechts.
Ia berkampanye menentang pencari suaka dan untuk kebijakan perumahan yang lebih adil di Belanda.
Traangas ingezet bij #Elsfest op het #Malieveld pic.twitter.com/45lAu92Vxu
— Bob van Keulen (@BobHGL) September 20, 2025
Terjemahan: Gas air mata dikerahkan di Elsfest di Malieveld
Menurut media lokal Belanda, ribuan orang bergabung dalam protes tersebut, yang juga menyaksikan setidaknya satu mobil polisi dibakar.
Pemimpin Partai untuk Kebebasan (PVV) sayap kanan, Geert Wilders, juga diundang ke protes oleh Rechts tetapi memilih untuk tidak hadir, katanya dalam sebuah unggahan di X.
Ia mengutuk kekerasan tersebut di X, dengan mengatakan, “Memblokir jalan raya dan menggunakan kekerasan terhadap polisi sungguh-sungguh tidak dapat diterima”.
Pemilih Belanda akan menuju ke tempat pemungutan suara pada 29 Oktober dalam pemilu mendadak yang dipicu oleh runtuhnya koalisi pemerintah sayap kanan secara dramatis.
Pada bulan Juni, Wilders mengumumkan penarikan partainya dari koalisi pemerintah Belanda sayap kanan yang berusia 11 bulan yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Dick Schoof.
Wilders mengatakan tiga partai lain dalam koalisi gagal mendukung rencananya untuk menindak suaka bagi pengungsi.