Pemerintah Polandia telah memperkenalkan kontrol yang lebih ketat dan inspeksi yang lebih intensif terhadap barang dari Ukraina di perbatasan, Menteri Pertanian Polandia Czeslaw Siekierski mengumumkan di X (Twitter) pada 4 Februari.
“Impor berlebihan produk pertanian dari Ukraina yang tidak memenuhi persyaratan produksi UE mengancam daya saing pertanian Polandia,” kata pejabat Polandia tersebut.
Baca juga: Aturan yang lebih ketat untuk ekspor makanan Ukraina ke UE
Enam organisasi pertanian Eropa sebelumnya mendesak Brussels untuk membatasi impor produk Ukraina ke UE agar tidak membahayakan “kelangsungan hidup” mereka. Mereka mempublikasikan deklarasi bersama dengan seruan ini.
Pengangkut Polandia mulai melakukan mogok di perbatasan dengan Ukraina pada 6 November, memblokir tiga pos pemeriksaan untuk lalu lintas barang: Korczowa-Krakivets, Hrebenne-Rava-Ruska, dan Dorohusk-Yahodyn. Pada 22 November, pemblokiran pos pemeriksaan Yahodyn-Dorohusk di perbatasan Ukraina-Polandia diperpanjang hingga 1 Februari 2024.
Baca juga: Petani dan pengangkut truk Rumania terus memblokir perbatasan Ukraina meski Rumania setuju dengan paket bantuan
Petani Polandia bergabung dengan pengangkut yang memblokir perbatasan Polandia-Ukraina pada 20 Desember.
Pemerintah Polandia menandatangani kesepakatan dengan para petani untuk mengakhiri pemblokiran perbatasan dengan Ukraina pada 6 Januari.
Menteri Pertanian Czeslaw Siekierski berjanji untuk memenuhi semua tuntutan petani: subsidi jagung sebesar 1 juta zloty ($250.035), peningkatan pinjaman sebesar 2,5 miliar zloty ($625,1 juta), dan mempertahankan pajak pertanian pada level tahun 2023.
Pemerintah Polandia sepakat dengan pengangkut pada 16 Januari untuk mengakhiri pemblokiran perbatasan dengan Ukraina. Pemblokiran ditangguhkan hingga 1 Maret.
Kami membawa suara Ukraina ke dunia. Dukung kami dengan donasi sekali waktu, atau menjadi Patron!
Baca artikel asli di The New Voice of Ukraine