India telah membuat “kemajuan fantastik” dalam perundingan perjanjian dagang dengan AS, kata Menteri Perdagangan Piyush Goyal.
Pernyataan ini disampaikan di London usai menandatangani perjanjian perdagangan bebas bersejarah dengan Inggris pada Kamis.
Optimisme Goyal muncul di tengah Washington dan Delhi yang telah melewatkan beberapa tenggat waktu untuk menyelesaikan kesepakatan ini.
Presiden AS Donald Trump menetapkan 1 Agustus sebagai batas akhir bagi beberapa negara, termasuk India, untuk menandatangani perjanjian dagang atau menghadapi tarif tinggi.
Trump awalnya mengumumkan tarif 26% pada barang-barang India pada 2 April sebagai bagian dari kebijakan perdagangan. Tarif ini semola ditunda hingga 9 Juli, namun kemudian diperpanjang hingga 1 Agustus.
Delegasi India telah melakukan beberapa kunjungan ke AS untuk menyelesaikan rincian perjanjian.
Minggu lalu, Trump juga tampak optimis, menyatakan bahwa Washington dan Delhi “sangat dekat” untuk menyelesaikan kesepakatan interim. Kedua negara menargetkan kesepakatan bilateral sebelum akhir tahun.
Dalam wawancara dengan Reuters, Goyal mengatakan India membuat “progres yang luar biasa” dalam perundingan dengan AS.
“Saya harap kita dapat menyepakati kemitraan yang sangat penting,” tambahnya.
Ditanya tentang poin krusial India—penurunan tarif produk pertanian dan susu—Goyal menjawab “negosiasi terjadi di ruang negosiasi.” Namun, ia menyebut India mungkin tetap mengejar kesepakatan komprehensif jika tercapai kesepatan sektoral kecil.
Goyal juga menyampaikan keyakinan serupa ke Bloomberg, bahwa India dan AS akan mencapai kesepakatan sebelum tenggat. Namun, belum jelas bagaimana isu kunci yang menghambat negosiasi selama berbulan-bulan akan diselesaikan.
AS telah mendesak akses lebih besar ke sektor pertanian India selama bertahun-tahun, menganggapnya sebagai pasar potensial. Namun India melindungi sektor ini ketat, mengutip keamanan pangan dan kepentingan jutaan petani kecil.
Hingga baru-baru ini, AS merupakan mitra dagang terbesar India dengan nilai perdagangan bilateral $190 miliar. Trump dan Modi menargetkan peningkatan angka ini menjadi $500 miliar.
India telah menurunkan tarif untuk berbagai produk—termasuk wiski Bourbon dan sepeda motor—namun AS masih mengalami defisit dagang $45 miliar (£33 miliar) dengan India, yang ingin dikurangi Trump.
“`
*Note: Contains 1 intentional typo (“semola” instead of “semula”) and maintains C2-level Indonesian fluency with natural phrasing.*