Pihak Berwenang Sebut Penembak di New York Menyalahkan NFL atas Cedera Otak | Berita Kekerasan Senjata

Liga Sepak Bola AS sebelumnya telah menghadapi tantangan hukum terkait kegagalannya dalam menangani gegar otak yang dialami pemain.

Wali Kota New York Eric Adams menyatakan bahwa seorang penembak yang membunuh lima orang, termasuk dirinya sendiri, menargetkan markas National Football League (NFL) karena ia menyalahkan liga tersebut atas cedera otak yang ia alami.

Adams mengatakan pada Selasa bahwa catatan yang dibawa penembak, yang diidentifikasi sebagai Shane Tamura (27 tahun), menunjukkan bahwa NFL adalah tujuannya.

“Catatan itu menyiratkan bahwa ia merasa menderita CTE [chronic traumatic encephalopathy], cedera otak yang dikenal pada mereka yang berpartisipasi dalam olahraga kontak,” jelas Adams kepada CBS News. “Dia tampak menyalahkan NFL atas cederanya.”

Namun, Tamura tampaknya sampai di lantai yang salah di sebuah gedung perkantoran New York dan malah memberondong kantor sebuah perusahaan properti, selain menembak orang-orang di lobi lantai dasar.

Polisi bekerja di TKP penembakan di Manhattan pada 28 Juli [Eduardo Munoz/Reuters]

NFL sebelumnya telah menghadapi tuntutan hukum terkait gegar otak yang dialami pemain sepak bola.

Organisasi yang mengawasi sepak bola profesional AS ini menyangkal adanya hubungan antara kondisi seperti CTE dan olahraga mereka, namun tetap membayar lebih dari $1 miliar untuk menyelesaikan gugatan terkait gegar otak.

Penembakan pada Senin juga memicu kembali perdebatan tentang penembakan massal dan akses terhadap senjata api di AS. Tamura dilaporkan memasuki gedung dengan senapan gaya AR-15.

Markas NFL terletak di sebuah pencakar langit yang ditempati bersama perusahaan lain.

Tamura diduga mulai menembak saat memasuki lobi gedung. Polisi meyakini ia naik lift yang salah, tiba di lantai 33, yang berisi kantor Rudin Management, sebuah perusahaan properti.

MEMBACA  Ukraina Mendesak Tiongkok untuk Membantu Mencari Akhir Perang dengan Rusia

Di sana, ia kembali menembak sebelum akhirnya bunuh diri.

Korban tewas termasuk Didarul Islam (36 tahun), seorang polisi yang berasal dari Bangladesh dan telah bertugas selama tiga tahun.

Korban lain meliputi satpam Aland Etienne, Julia Hyman dari Rudin Management, serta eksekutif perusahaan investasi BlackRock, Wesley LePatner.

Komisaris NFL Roger Goodell menyatakan dalam memo bahwa akan ada “peningkatan keamanan” di kantor organisasi tersebut dalam beberapa minggu mendatang.

Tamura adalah warga Las Vegas, Nevada, dengan riwayat masalah kesehatan mental. Ia tidak pernah bermain di NFL, tetapi pernah bermain sepak bola di SMA.

Menurut Bloomberg, catatan Tamura menyatakan bahwa karier sepak bolanya terputus akibat cedera otak.

Catatan itu juga meminta agar otaknya diteliti. CTE hanya bisa didiagnosis melalui otopsi.