Di Tengah Persaingan Kekuatan Global, Sebuah Tinjauan Mendalam tentang Dampak Militarisasi di Kepulauan Pasifik.
Di Zona Fallout, kami menyelami ketegangan geopolitik yang semakin memanas antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Pasifik Selatan, serta mengungkap betapa pentingnya wilayah ini secara strategis.
Kami berkunjung ke Hawaii, di mana kehadiran militer AS yang masif telah membawa dampak besar, tidak hanya bagi lingkungan tapi juga bagi komunitas pribumi. Biaya hidup yang melambung tinggi membuat banyak penduduk asli kesulitan memenuhi kebutuhan. Tia Marie Masaniai, seorang aktivis Hawaii, menelusuri tanah leluhurnya dan menjelaskan mengapa kebanyakan warga lokal menolak anggapan bahwa Hawaii adalah bagian dari AS.
Warisan uji coba nuklir AS selalu jadi sorotan. Di surga Pasifik, Kepulauan Marshall, kami bertemu Mina Titus yang menceritakan dampak abadi dari aksi AS di tanahnya—meski kini hampir tak ada bukti fisik uji coba nuklir, efek kesehatan jangka panjang masih terasa.
Kami mengakhiri perjalanan di Kaitoke Aotearoa, nama Maori untuk Selandia Baru, di mana komunitas pribumi menerapkan kedaulatan pangan. Dengan menanam dan memproduksi makanan sendiri, mereka berupaya mengurangi ketergantungan pada impor, menuju gaya hidup lebih sehat dan berkelanjutan, serta merebut kembali tanah yang pernah dijajah.
Fight for the Pacific, seri empat bagian, menampilkan transformasi krusial Pasifik menjadi ajang pertarungan kekuatan global. Seri ini merekam persaingan sengit AS dan Tiongkok memperebutkan dominasi di wilayah kunci bagi stabilitas dunia. Pasifik tak hanya digambarkan sebagai medan perang adidaya, tapi juga wilayah dengan tantangan dan harapan uniknya sendiri.