Perdana Menteri Australia mengutuk insiden pembakaran dan grafiti anti-Israel

Polisi Australia telah memulai penyelidikan setelah sebuah mobil dibakar dan rumah-rumah dicoret-coret dengan grafiti anti-Israel di Sydney. Kejadian ini telah dikutuk oleh Perdana Menteri Anthony Albanese sebagai “kejahatan kebencian”. Dia mengatakan kepada ABC News: “Tidak ada tempat bagi antisemitisme di negara ini, atau di mana pun juga.”

Ini terjadi beberapa hari setelah sebuah sinagoge di Melbourne dilalap api, menyebabkan luka ringan pada seorang pria, dalam apa yang polisi di sana anggap sebagai serangan teroris yang mungkin. Otoritas di Sydney mengatakan bahwa mereka sedang mencari dua orang berusia antara 15 dan 20 tahun terkait insiden vandalisme tersebut. Pasangan itu mengenakan “penutup wajah dan pakaian gelap” dan terlihat berlari dari tempat kejadian, kata Kepala Polisi New South Wales Karen Webb kepada wartawan.

“Kami membutuhkan bantuan publik untuk maju dan membantu mengidentifikasi kedua orang tersebut,” ujar Webb. Polisi mengatakan kebakaran mobil berhasil dipadamkan segera setelah petugas pemadam kebakaran dipanggil ke lokasi di Woollahra, sebuah pinggiran di timur Sydney, sekitar pukul 01:00 waktu setempat (14:00 GMT). Pesan anti-Israel, termasuk “Kill Israiel” [sic], ditemukan di lokasi, ditulis di pagar dua properti dan mobil.

Albanese mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Kepolisian Federal Australia (AFP) tentang vandalisme tersebut. Pekan ini, badan penegak hukum tersebut membentuk sebuah tim khusus untuk menyelidiki insiden-insiden antisemitisme, termasuk serangan teror yang diduga di Melbourne, dan serangkaian vandalisme lain yang terjadi di Woollahra bulan lalu. Polisi tidak percaya bahwa dua insiden di Woollahra terkait.

Gubernur New South Wales Chris Minns mengatakan bahwa insiden terbaru ini tampaknya “dirancang khusus” untuk “mengintimidasi komunitas Yahudi di Sydney”. “Jika pertanyaannya adalah apakah kita bisa melakukan lebih banyak? Saya pikir jawabannya adalah ya, dan saya tidak menutup pintu untuk perubahan pada hukum,” ujarnya kepada wartawan, menambahkan bahwa ia telah berbicara dengan Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Maimon.

MEMBACA  Indeks Nasdaq-100 Baru Saja Mengumumkan Penambahan Terbarunya. Sahamnya Melonjak 1.090% Sejak Awal Tahun Lalu, dan Masih Layak Dibeli Menuju Tahun 2025, Menurut Seorang Analis Wall Street Tertentu.