Perdana Menteri Australia Anthony Albanese Menjenguk Pahlawan Bondi, Ahmed al Ahmed, di Rumah Sakit

Tonton: ‘Keberanianmu Menginspirasi,’ PM Australia Ucapkan pada ‘Pahlawan’ Penembakan Bondi

Perdana Menteri Australia telah mengunjungi pahlawan Bondi, Ahmed al Ahmed, di rumah sakit. Sang pengunjung yang kebetulan berada di tempat itu berusaha melucuti senjata salah satu penembak dalam serangan bersenjata terdahsyat di negara itu sejak 1996.

“Hatimu kuat,” kata PM Anthony Albanese kepada ayah dua anak ini, yang kemudian disebutnya sebagai “yang terbaik dari negara kami.”

Pemilik toko buah yang lahir dan besar di Suriah ini ditembak beberapa kali di bahu setelah berusaha menahan salah seorang terduga penembak. Albanese menyatakan bahwa Mr. Ahmed akan “menjalani operasi lanjutan” pada hari Rabu.

Setidaknya 15 orang dikonfirmasi tewas setelah serangan di Sydney pada hari Minggu itu, yang terjadi dalam acara peringatan malam pertama Hanukkah.

Polisi telah menyatakan serangan ini sebagai insiden teror yang menargetkan komunitas Yahudi.

“Dia hanya ingin mengambil secangkir kopi dan mendapati dirinya berada dalam situasi di mana orang-orang ditembak di depannya,” ujar Albanese setelah kunjungan ke tempat tidurnya.

“Dia memutuskan untuk bertindak, dan keberaniannya menjadi inspirasi bagi semua warga Australia. Dia adalah pria yang sangat rendah hati.”

“Pada momen di mana kita menyaksikan kejahatan terjadi, dia bersinar sebagai contoh kekuatan kemanusiaan,” tambah perdana menteri.

“Kami adalah bangsa yang pemberani. Ahmed al Ahmed mewakili yang terbaik dari negeri kami.”

Dukungan nasional mengalir untuk pria berusia 43 tahun ini, termasuk dari Presiden AS Donald Trump yang memuji nyalinya, serta seorang miliarder AS yang menyumbang $99,999 (sekitar Rp 1,3 miliar) kepada Mr. Ahmed dan menyebutnya “pahlawan yang berani.”

Tonton: Saksi Mata Rekam Momen Pria Tangkap dan Lucuti Senjata Penembak Bondi

MEMBACA  Pemegang Ballon d'Or Rodri Alami Cedera Terbaru di Man City | Berita Sepak Bola

Dalam rekaman itu, Mr. Ahmed terlihat bersembunyi di belakang mobil yang diparkir sebelum kemudian melompat keluar.

Dia berlari ke arah terduga penembak dan merebut senjatanya, sebelum membalikkan senjata itu ke arah si penyerang. Terduga penyerang itu kemudian mulai mundur.

Mr. Ahmed lalu menurunkan senjata dan mengangkat satu tangannya ke udara, tampak menunjukkan kepada polisi bahwa dia bukan salah satu dari para penyerang.

Ayah Mr. Ahmed sebelumnya memberitahu BBC bahwa putranya terdorong untuk bertindak oleh “perasaan, nurani, dan kemanusiaannya.”

Dia “melihat para korban, darah, perempuan dan anak-anak terbaring di jalan, lalu kemudian bertindak.”

Tinggalkan komentar