Pesta telah pecah di ibu kota Suriah, Damaskus setelah pejuang oposisi mengumumkan di televisi negara bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang berusia 24 tahun telah berakhir setelah 13 tahun perang.
Ribuan orang dengan mobil dan berjalan kaki berkumpul di alun-alun utama di Damaskus pada hari Minggu, meneriakkan “Kebebasan”.
Kepala kelompok oposisi utama Suriah di luar negeri, Hadi al-Bahra, menyatakan bahwa ibu kota sekarang “tanpa Bashar al-Assad” setelah serangan kilat pejuang.
Oposisi mengatakan al-Assad telah meninggalkan Damaskus. Keberadaannya masih belum diketahui.
Ketika warga Suriah menyatakan kegembiraan, Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa dia siap mendukung kelangsungan pemerintahan dan bersedia berkerjasama dengan kepemimpinan yang dipilih oleh rakyat Suriah.
Perang di Suriah, yang pecah pada tahun 2011 sebagai pemberontakan melawan pemerintahan otoriter al-Assad, dengan cepat berubah menjadi konflik besar yang melibatkan kekuatan asing. Ratusan ribu orang tewas sementara jutaan orang dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam salah satu krisis pengungsi terbesar di dunia.