Perang Rusia-Ukraina: Daftar Peristiwa Penting, Hari ke-1.348

Berikut peristiwa-peristiwa utama dari hari ke-1.348 perang Rusia terhadap Ukraina.

Dipublikasikan Pada 3 Nov 20253 Nov 2025

Klik di sini untuk membagikan di media sosial

share2

Berikut situasi terkini pada Senin, 3 November 2025:

**Pertempuran**
Russia melancarkan sejumlah besar drone dan misil ke Ukraina sepanjang Minggu malam, menewaskan setidaknya 15 orang, termasuk dua anak, menurut Kyiv Independent.
Serangan tersebut memutus aliran listrik bagi hampir 60.000 penduduk di wilayah garis depan selatan Zaporizhia, menurut otoritas Ukraina.
Pasukan Ukraina meluncurkan serangan drone terhadap salah satu pelabuhan minyak utama Rusia di Laut Hitam, Tuapse, yang mengakibatkan kebakaran dan merusak setidaknya dua kapal asing di sana, menurut pejabat setempat.
Serangan pada Minggu malam memaksa penutupan sementara lusinan bandara Rusia, terutama di selatan dan barat negara itu, demi alasan keamanan, kata badan pengawas penerbangan Rusia Rosaviatsiya di Telegram.
Warga Ukraina menghadiri pelatihan pertarungan pisau untuk sipil, yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Warga untuk Perlawanan Nasional di Kharkiv, timur laut Ukraina [Sergey Kozlov/EPA].

**Senjata**
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak mempertimbangkan kesepakatan yang akan memungkinkan Ukraina mendapatkan misil Tomahawk berjarak jauh untuk digunakan melawan Rusia.

**Sanksi**
Kilang minyak terbesar Turkiye membeli lebih banyak minyak non-Rusia sebagai tanggapan atas sanksi Barat terbaru terhadap Rusia, menurut dua orang yang mengetahui langsung masalah tersebut dan beberapa sumber industri kepada kantor berita Reuters. Turkiye merupakan pembeli utama minyak mentah Rusia, bersama dengan Cina dan India.

**Politik dan Diplomasi**
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa serangan mematikan Rusia yang berlanjut terhadap negaranya membuktikan bahwa Moskow bertujuan untuk “menimbulkan bahaya” bagi warga sipil, dan mengumumkan bahwa Kyiv telah memperkuat pertahanan udaranya sebagai respons.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa diperlukan “kerja keras” mengenai detail-detail dari kemungkinan perjanjian untuk menyelesaikan perang di Ukraina, dan bukan pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

MEMBACA  Ramadan di Gaza: Puing-puing dan iman yang tak tergoyahkan | Konflik Israel-Palestina