Dipublikasikan pada 25 Sep 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
Berikut ialah situasi terkini pada Kamis, 25 September:
Pertempuran
Sekurangnya dua orang tewas akibat serangan drone Ukraina di siang hari ke atas kota Novorossiysk, Rusia, pada Rabu menurut The Moscow Times. Di antara yang terluka adalah para pegawai proyek minyak Rusia-Kazakh.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu menyatakan 1.495 prajurit Ukraina tewas dalam 24 jam pertempuran terakhir, dilaporkan oleh kantor berita negara Rusia, TASS. Angka-angka tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah kekhawatiran mengenai invasi Rusia ke wilayah udara NATO sebagai “histeria” yang tidak berdasar, menurut kantor berita AFP.
“Kami mendengar histeria yang berlebihan tentang pilot militer kami yang diduga melanggar beberapa aturan dan memasuki wilayah udara seseorang,” kata Peskov.
Politik dan Diplomasi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan para pemimpin dunia tentang ancaman yang ditimbulkan oleh senjata dan inovasi Rusia saat berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Menghentikan Rusia sekarang lebih murah daripada bertanya-tanya siapa yang akan menjadi yang pertama menciptakan drone sederhana yang membawa hulu ledak nuklir,” ujar Zelenskyy pada Rabu.
Pemimpin Ukraina itu juga memperingatkan ancaman dari kecerdasan buatan dalam industri senjata, yang bisa menjadi perlombaan senjata “paling merusak” dalam sejarah manusia.
Ukraina dan Suriah secara resmi memulihkan hubungan diplomatik di sela-sela KTT PBB. Kyiv memutuskan hubungan pada 2022 setelah pemimpin Suriah saat itu, Bashar al-Assad, mengakui wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sebagai independen.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov secara terpisah bertemu dengan rekannya dari Amerika Serikat, Marco Rubio, di New York pada Rabu. Rubio mendesak “Moskow untuk mengambil langkah-langkah bermakna menuju resolusi yang berkelanjutan”, sementara Lavrov menuduh Kyiv dan Eropa “memperpanjang” perang.
Juru bicara Kremlin Peskov menolak pernyataan dari Presiden AS Donald Trump bahwa Rusia adalah “macan kertas” dan menyatakan negaranya “mempertahankan stabilitas makroekonominya”.
Ekonomi
Rusia merilis anggaran masa perang 2026 pada Rabu, yang mencakup proposal untuk menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 20 menjadi 22 persen. Langkah ini akan menarik dana tambahan sebesar $15,5 miliar menurut The Moscow Times.
PPN tetap menjadi sumber pendapatan pemerintah yang penting di Rusia, kata surat kabar tersebut, dan kira-kira 40 persen dari pendapatan federal tahun ini akan berasal dari PPN.
Anggaran terbaru Moskow juga disertai prediksi suram bahwa pertumbuhan pada 2025 akan mentok di hanya 1 persen, turun dari 4,3 persen pada 2024, menurut kantor berita Reuters.
Ekonomi Rusia diperkirakan hanya tumbuh 0,5 persen pada 2026, kata The Moscow Times, sementara defisit federal membengkak menjadi $61,1 miliar antara Januari dan Juli.