Inilah peristiwa-peristiwa kunci pada hari ke-1.293 perang Rusia terhadap Ukraina.
Diterbitkan Pada 9 Sep 20259 Sep 2025
Berikut situasi terkini pada Selasa, 9 September:
Pertempuran
Serangan Rusia menewaskan empat orang dan melukai 10 orang di wilayah Donetsk, Ukraina, ujar Gubernur Vadym Filashkin dalam sebuah postingan di Telegram pada Senin.
Dua orang tewas dan satu orang luka-luka ketika pasukan Rusia melancarkan 449 serangan terhadap 17 permukiman di wilayah Zaporizhia, Ukraina, kata Gubernur Ivan Fedorov.
Pasukan Ukraina melancarkan serangan drone “massif” terhadap Donetsk yang diduduki Rusia, menewaskan dua warga sipil, lapor kantor berita TASS milik Rusia, mengutip pejabat setempat.
Pasukan Ukraina merebut kembali desa Zarichne di wilayah Donetsk, Ukraina, lapor Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam postingan di Facebook.
Pasukan Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik termal di wilayah Kyiv semalam, menyebabkan pemadaman listrik dan gas lokal, kata Kementerian Energi Ukraina.
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan telah menahan seorang warga Azerbaijan, dengan dugaan bahwa ia bekerja sama dengan Ukraina untuk melaksanakan misi pengintaian guna kemungkinan serangan terhadap gedung-gedung pemerintah di kota Yessentuki dan Stavropol, Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukannya telah menembak jatuh 195 drone Ukraina dan dua bom udara dalam periode 24 jam, lapor TASS.
Sanksi
Rencana Uni Eropa untuk sanksi baru terhadap Rusia dikoordinasikan secara erat dengan Amerika Serikat, ujar Presiden Dewan UE Antonio Costa.
Pernyataan Costa muncul ketika pejabat sanksi tertinggi UE, David O’Sullivan, mengunjungi Washington, DC, dengan sebuah tim ahli untuk membahas koordinasi sanksi yang mungkin dilakukan.
Kremlin membalas pengumuman UE tersebut dengan menyatakan bahwa sanksi tidak akan memaksa Rusia untuk mengubah haluan dalam perang.
“Tidak ada sanksi yang mampu memaksa Federasi Rusia untuk mengubah posisi konsisten yang telah berulang kali disampaikan oleh presiden kami,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan Kremlin Alexander Yunashev.
Politik dan diplomasi
Republik Ceko akan mengusir seorang diplomat Belarusia yang dituduh melakukan spionase, kata Kementerian Luar Negeri. “Kami tidak akan mentolerir penyalahgunaan kekebalan diplomatik untuk kegiatan dinas rahasia,” kementerian tersebut menulis dalam sebuah postingan di X.
Dinas kontra-intelijen Ceko menyatakan bahwa, bersama dengan dinas-dinas Romania dan Hongaria, mereka telah “membongkar jaringan intelijen Belarusia yang sedang dibangun di Eropa”.
Negara-negara Eropa harus “menyesuaikan” kepentingan mereka “tanpa nostalgia yang keliru” dan “memperluas serta memperkuat [kemitraan] yang ada dengan lebih agresif lagi daripada yang telah kita lakukan sejauh ini,” ujar Kanselir Jerman Friedrich Merz, mengenai hubungan Eropa yang berubah dengan Amerika Serikat.
Seorang juru bicara pemerintah Jerman menyatakan bahwa “eskalasi perang yang berlangsung” oleh Rusia terhadap Ukraina menunjukkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak ingin bernegosiasi”, dan perang “hanya dapat dihentikan dengan memampukan Ukraina mempertahankan diri dan tidak membiarkan Putin berhasil”.