Berikut peristiwa penting di hari ke-1.242 perang Rusia terhadap Ukraina.
Ini situasi terkini pada Minggu, 20 Juli:
Pertempuran
Pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal ke wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina, menewaskan dua orang dan merusak "klinik rawat jalan, sekolah, serta lembaga budaya," menurut gubernur setempat, Serhiy Lysak.
Serangan rudal Rusia lainnya di pelabuhan Laut Hitam, Odesa, menewaskan setidaknya satu orang semalam dan melukai enam lainnya, termasuk enam anak, kata pejabat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan pasukan Rusia meluncurkan "lebih dari 300 drone serang dan lebih dari 30 rudal" ke kota-kota Ukraina dalam serangan semalam.
Serangan tersebut juga merusak infrastruktur vital di wilayah Sumy, "meninggalkan ribuan keluarga tanpa listrik," tambah Zelenskyy.
Di Rusia, Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan pagi ini bahwa pertahanan udara Rusia menembak jatuh setidaknya 15 drone Ukraina yang menuju ibu kota.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan unit pertahanan udaranya menghancurkan 40 drone Ukraina, termasuk 21 di wilayah Bryansk, dekat perbatasan Ukraina.
Ini terjadi beberapa jam setelah kementerian tersebut melaporkan unit pertahanan udaranya menembak jatuh enam rudal dan 349 drone di wilayah Rusia pada Sabtu.
Sebelumnya, Rusia terpaksa menunda perjalanan kereta api selama sekitar empat jam semalam di wilayah Rostov selatan setelah diserang drone Ukraina, yang melukai satu pekerja kereta.
Pejabat sementara wilayah Rostov, di perbatasan timur Ukraina, mengatakan drone Ukraina juga memicu kebakaran dan merusak saluran listrik.
Petugas pemadam kebakaran Ukraina memadamkan api di gedung residensial setelah serangan Rusia di Kostiantynivka, Ukraina, pada Sabtu. [Diego Herrera Carcedo/Anadolu]
Politik dan Diplomasi
Zelenskyy mengatakan Ukraina mengirim Rusia proposal untuk mengadakan putaran baru perundingan perdamaian minggu depan, setelah negosiasi macet bulan lalu.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menuduh Rusia mendeportasi warga Ukraina ke Georgia dan meninggalkan mereka tanpa dokumen yang sah, ratusan kilometer dari rumah mereka. Dia menyatakan Ukraina telah memulangkan 43 orang sejauh ini, tetapi masih banyak yang terjebak dalam "kondisi sulit" di perbatasan.
Sebelumnya, kelompok relawan Tbilisi melaporkan setidaknya 56 warga Ukraina, kebanyakan narapidana yang sudah menjalani hukuman dan diperintahkan meninggalkan Rusia, ditahan dalam kondisi "tidak manusiawi" di ruang bawah tanah dekat perbatasan Rusia-Georgia.
India menyatakan tidak mendukung "sanksi sepihak" oleh Uni Eropa, setelah Brussels memberlakukan hukuman terhadap Rusia, termasuk menyasar kilang minyak Rosneft di negara bagian Gujarat, India Barat.