Inilah peristiwa-peristiwa kunci di hari ke-1.237 perang Rusia melawan Ukraina.
Berikut situasi terkini pada Selasa, 15 Juli:
Pertempuran
Pasukan Rusia melancarkan serangan drone di wilayah timur Ukraina, Kharkiv dan Sumy, menewaskan setidaknya satu orang dan melukai 21 lainnya, menurut laporan Kyiv Independent yang mengutip otoritas lokal.
Palang Merah Ukraina menyatakan serangan tersebut juga merusak bangunan-bangunan di Sumy, termasuk fasilitas pendidikan dan medis.
Korban tewas akibat serangan Rusia di Ukraina pada Minggu telah meningkat menjadi enam orang: tiga di Sumy, dua di Donetsk, dan satu di Kherson, menurut pejabat setempat yang dikutip Kyiv Independent.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menguasai dua desa lagi di timur Ukraina: Malynivka di wilayah Zaporizhia dan Mayak di Donetsk.
Serangan drone Ukraina melukai dua orang di wilayah Kursk Rusia dan satu orang di Kamianka-Dniprovska, Zaporizhia—wilayah yang sebagian diduduki Moskow—menurut agensi berita TASS milik negara Rusia.
Satu drone Ukraina lainnya menghantam gardu transformator di Kremmina, Luhansk yang diduduki Rusia, dan menyebabkannya terbakar, lapor TASS.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut unit pertahanan udaranya menghancurkan 11 drone Ukraina semalam di atas wilayah Rusia, Semenanjung Krimea (yang dianeksasi Rusia pada 2014), dan Laut Hitam.
Pejabat Rusia juga menyatakan pasukan Ukraina melancarkan serangan drone terhadap pusat pelatihan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia pada Minggu malam, tetapi tidak ada kerusakan kritis yang tercatat. Ini terjadi sehari setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan mendengar ratusan tembakan senjata ringan di lokasi tersebut pada Sabtu malam.
Senjata
Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington akan mengirim peralatan militer senilai “miliaran” dolar ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot dan misil lainnya, dalam kesepakatan yang dibiayai anggota NATO.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, yang berbicara bersama Trump di Gedung Putih, menyatakan Ukraina akan menerima “jumlah besar” senjata melalui kesepakatan ini.
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan negaranya akan memainkan “peran penentu” dalam pendanaan pasokan tersebut, sementara Menteri Pertahanannya mengatakan Berlin dan Washington akan memutuskan pengiriman dua sistem Patriot buatan AS ke Kyiv dalam hitungan hari atau minggu.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkritik dukungan AS untuk Ukraina, dengan menyatakan meski pasokan ke Kyiv “tampaknya” kini “dibayar oleh Eropa… faktanya pengiriman senjata, amunisi, dan peralatan militer dari AS ke Ukraina terus berlanjut.”
Politik & Diplomasi
Trump juga mengatakan jika Moskow gagal menandatangani perjanjian damai dengan Ukraina dalam 50 hari, ia akan memberlakukan tarif “sangat berat” terhadap Rusia, termasuk tarif sekunder sebesar 100%.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas menyambut baik sikap tegas Trump terhadap Rusia, tapi menyebut ultimatum 50 hari sebagai “waktu yang sangat lama mengingat mereka membunuh warga sipil tak bersalah setiap hari”.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan via Telegram bahwa ia telah berbicara dengan Trump dan “berterima kasih atas kesediaannya mendukung Ukraina serta bekerja sama untuk menghentikan pembunuhan dan menciptakan perdamaian abadi yang adil”.
Zelenskyy juga mengumumkan perombakan kabinet besar-besaran: Menteri Ekonomi Yulia Svyrydenko ditunjuk sebagai Perdana Menteri berikutnya, sementara PM petahana Denys Shmyhal akan menjadi Menteri Pertahanan.
Svyrydenko menyatakan Ukraina menghadapi “waktu kritis” dan prioritasnya adalah “memperkuat” ekonomi, memperluas program dukungan domestik, serta meningkatkan produksi senjata.
Utusan Khusus AS Keith Kellogg mengunjungi Kyiv dan bertemu dengan Zelenskyy serta Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov.
Keamanan Regional
Mantan perwira militer Swedia dapat dipanggil kembali bertugas jika diperlukan hingga usia 70 tahun, usulan tinjauan pemerintah, seiring negara itu terus mengevaluasi pendekatan keamanannya akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Denmark akan menyumbangkan peralatan satelit produksi Eropa ke Ukraina untuk menyediakan “komunikasi berbasis satelit yang aman dan stabil”, menurut Kementerian Pertahanan Denmark.