Berikut perkembangan kunci pada hari ke-1.345 perang Rusia terhadap Ukraina.
Diterbitkan Pada 31 Okt 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Berikut situasi terkini pada Jumat, 31 Oktober 2025:
Pertempuran
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pasukannya telah menguasai desa Krasnohirske di wilayah Zaporizhia dan Sadove di wilayah Kharkiv, menurut agensi berita negara Rusia.
Serangan besar-besaran drone dan misil diluncurkan Rusia terhadap infrastruktur energi dan target lain di Ukraina pada Kamis hingga Jumat dini hari, mengakibatkan pembatasan listrik nasional dan menewaskan tujuh orang.
Korban termasuk satu orang di desa sebelah selatan kota industri Zaporizhzhia yang tewas dalam serangan drone Rusia.
Pejabat regional menyatakan dua pria juga tewas dalam serangan Rusia di Zaporizhzhia, sementara seorang gadis tujuh tahun dari wilayah Vinnytsia meninggal di rumah sakit akibat luka-luka yang diderita.
Kejaksaan wilayah Donetsk menyatakan serangan Rusia terhadap permukiman di kota Kramatorsk menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
Di Sumy, kota perbatasan utara dengan Rusia, gubernur regional melaporkan melalui Telegram bahwa 10 drone Rusia menyerang kota tersebut Jumat dini hari. Dua orang terluka ketika dua gedung apartemen terkena serangan, dengan gambar yang beredar menunjukkan sejumlah unit terbakar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video malamnya mengungkapkan serangan bom terhadap pembangkit listrik tenaga panas di Sloviansk, wilayah Donetsk timur, menewaskan dua orang dan melukai sejumlah korban lain.
Zelenskyy menambahkan Rusia meluncurkan lebih dari 650 drone dan 50 misil dalam serangan tersebut. Mayoritas drone berhasil dinetralisir dan dua pertiga misil berhasil ditembak jatuh.
Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko menuduh Moskow menargetkan warga dan pasokan listrik Ukraina menjelang bulan-bulan musim dingin. “Tujuannya adalah menjerumuskan Ukraina ke dalam kegelapan. Tugas kami adalah mempertahankan cahaya,” ujarnya.
Eropa
Pesawat tempur MiG-29 Polandia mencegat pesawat pengintai Rusia di atas Laut Baltik dalam insiden kedua pekan ini, ungkap Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz.
Polandia menyatakan tidak akan membuka kembali perlintasan perbatasan tambahan dengan sekutu dekat Rusia, Belarusia, hingga pertengahan November minimal, sebagai bentuk solidaritas dengan sesama anggota NATO Lithuania menyusul eskalasi kekhawatiran keamanan.
Perbatasan Polandia dengan Belarusia ditutup enam pekan lalu akibat latihan militer pimpinan Rusia yang dinilai “sangat agresif”, beberapa hari setelah 21 drone Rusia memasuki wilayah udara Polandia. Lithuania menutup perbatasan darat dengan Belarusia pekan ini menyusul gangguan ruang udara oleh balon penyelundupan dan akan tetap ditutup hingga akhir November.
Warga negara Jerman keturunan Rusia dihukum karena spionase dan perencanaan serangan pembakaran terhadap instalasi militer serta rel kereta api di Jerman atas nama Rusia, dengan hukuman penjara enam tahun. Pengadilan di München, ibu kota Bavaria, memberikan hukuman percobaan terhadap dua kaki tangan selama 12 dan 6 bulan.
Perundingan Damai
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 7 November di Washington, dengan tujuan membahas jalur pertemuan AS-Rusia di negaranya serta pengecualian dari sanksi energi AS, menurut Kepala Staf Orban.
Senator Rusia Vladimir Dzhabarov menyatakan Trump seharusnya bernegosiasi dengan Rusia alih-alih memberlakukan sanksi, merujuk pada agensi berita RIA Novosti.
Senjata Nuklir
Kremlin menyatakan uji coba misil bertenaga nuklir dan torpedo bertenaga nuklir Rusia bukan merupakan uji coba senjata nuklir, menyusul pernyataan Presiden Trump bahwa AS akan melanjutkan pengujian senjata nuklir hingga level yang setara dengan rivalnya. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa jika negara mana pun menguji senjata nuklir, maka Rusia akan melakukan hal serupa.
Anggota parlemen senior Rusia Andrei Kartapolov menyatakan pengujian nuklir oleh AS akan mengembalikan era ketidakpastian dan konfrontasi terbuka, menurut laporan RIA.