Perahu pengungsi Rohingya terdampar di provinsi Aceh Indonesia | Berita Rohingya

Para pengungsi awalnya dicegat oleh penduduk setempat dari mendarat, tetapi sekarang telah dibawa ke tempat penampungan sementara. Lebih dari 70 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar telah tiba di pantai wisata di provinsi Aceh, Indonesia. Kepala polisi setempat Nova Suryandaru mengatakan sebuah perahu kayu yang membawa 40 pria, 32 wanita, dan empat anak terdampar di wilayah Pereulak di Aceh Timur pada hari Rabu setelah mesinnya rusak. Nova mengatakan para pengungsi itu dibawa ke tempat penampungan sementara dan pihak berwenang sedang mengumpulkan informasi tentang identitas mereka. Perahu itu tiba di pantai pada sore hari tetapi dicegat oleh warga setempat hingga sekitar pukul 8 malam. Kepala polisi mengatakan polisi bernegosiasi dengan penduduk, menjelaskan bahwa perahu itu telah “diperlakukan dengan sengaja” dan bahwa “tidak mungkin” perahu tersebut bisa beroperasi lagi. Dia mengatakan banyak tersangka penyelundup ilegal telah merusak perahu itu, yang kabarnya berangkat dari Cox’s Bazar di Bangladesh dengan harapan mencapai Malaysia. Menurut PBB, lebih dari 2.000 Rohingya tiba di Indonesia pada tahun 2023 – lebih tinggi dari total kedatangan dalam empat tahun sebelumnya. Dalam setahun terakhir saja, lebih dari 600 pengungsi Rohingya mendarat di Aceh Timur. Awal bulan ini, lebih dari 260 orang – kebanyakan wanita dan anak-anak – mendarat di Pereulak dengan dua perahu. Sekitar satu juta Rohingya, yang sebagian besar Muslim, saat ini berada di kamp-kamp di Bangladesh setelah meninggalkan Myanmar. Mereka termasuk sekitar 740.000 yang melarikan diri dari kampanye “pembersihan” yang brutal pada tahun 2017 oleh pasukan keamanan Myanmar, yang dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan massal. Minoritas Rohingya menghadapi diskriminasi luas di Myanmar dan sebagian besar tidak diberikan kewarganegaraan.

MEMBACA  Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Mengadakan Baksos Serentak di Seluruh Indonesia