Sebuah peningkatan serangan terhadap kantor pendaftaran militer Rusia kemungkinan menunjukkan kurangnya kepercayaan pada janji diktator Vladimir Putin untuk tidak mengumumkan gelombang kedua mobilisasi, demikian disarankan oleh laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris pada 28 Januari.
Pada 22 Januari, otoritas Rusia melaporkan telah terjadi 220 serangan terhadap kantor pendaftaran militer sejak perang dimulai pada Februari 2022. Statistik lain dari media Mediazona melaporkan 113 serangan terhadap kantor pendaftaran militer yang tercatat sejak 26 Juli 2023. Jika digabungkan, statistik ini menunjukkan peningkatan dua kali lipat serangan pembakaran terhadap kantor pendaftaran militer dalam enam bulan terakhir.
Direktur Layanan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergey Naryshkin, menuduh para pelaku serangan pembakaran tersebut bertindak atas perintah pejabat Barat. Namun, peningkatan serangan tersebut kemungkinan lebih disebabkan oleh semakin meningkatnya rasa ketidakpuasan terhadap perang di kalangan penduduk Rusia, terutama di antara mereka yang akan menjadi target dalam gelombang kedua mobilisasi. Beberapa dari mereka yang dituduh melakukan serangan semacam itu telah diadili atas tuduhan terorisme dan pengkhianatan.
Mobilisasi lebih lanjut akan bertentangan dengan janji Putin dalam konferensi pers tahunan pada 14 Desember 2023 bahwa tidak akan ada mobilisasi lebih lanjut.
Rusia mewajibkan sekitar 1.000-1.100 orang per hari, atau sekitar 30.000 orang per bulan, menurut Deputi Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina, Vadym Skibitskyi, pada 15 Januari.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan bahwa Kremlin bisa meluncurkan mobilisasi total setelah pemilihan presiden pada Maret 2024.
Diktator Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret pada 29 September 2023 untuk mendraf 130.000 warga negara Rusia lainnya untuk dinas militer.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengumumkan pada 11 September bahwa mobilisasi paksa massal penduduk akan dimulai di Rusia dan wilayah yang diduduki sementara karena kerugian berat Rusia di depan. Jumlah orang yang akan diterjunkan bisa mencapai 400.000 hingga 700.000.
Jumlah personel militer Rusia yang mencari bantuan untuk melarikan diri dari unit mereka hampir dua kali lipat sejak musim panas, seperti dilaporkan oleh The Moscow Times pada 4 Desember, mengutip data dari organisasi “Idite Lesom” (Pergi ke Hutan), sebuah organisasi yang membantu warga Rusia menghindari berpartisipasi dalam perang melawan Ukraina.
Kami membawa suara Ukraina ke dunia. Dukung kami dengan donasi sekali saja, atau menjadi Patron!
Baca artikel asli di The New Voice of Ukraine.