Penerbangan Kembali ke Israel Setelah Badan Keselamatan Penerbangan Eropa Mencabut Pembatasan

Maskapai penerbangan dinobatkan sebagai maskapai terbaik tahun 2025 oleh AirlineRatings.com. (kredit foto: Skycolors. Via Shutterstock)

Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) telah mencabut pembatasan penerbangannya terhadap Israel, memungkinkan maskapai untuk melanjutkan operasi dan mengembalikan posisi Israel di peta penerbangan global.

Semua pembatasan yang diberlakukan oleh EASA terkait penerbangan ke Israel telah dicabut, dan rekomendasi agensi untuk menghindari penerbangan ke Israel telah dihapus, seperti diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri pada Senin.

“Ini langkah penting yang akan langsung berdampak pada maskapai besar yang belum melanjutkan operasi ke Israel sejak Operasi Singa Bangkit dan serangan rudal dari Iran. Kini, maskapai ini bisa kembali terbang ke Israel, memulihkan posisi Israel di peta penerbangan internasional dengan kekuatan penuh,” ungkap kementerian.

EASA, yang beroperasi di bawah Uni Eropa dan menjamin keselamatan penerbangan di negara anggota serta operator eksternal, menanggapi perpanjangan peringatan penerbangan yang dikeluarkan untuk Israel bulan lalu di tengah konflik dengan Iran.

Peringatan ini, bernomor CZIB 2025-02 R2, dikeluarkan setelah serangan militer Israel ke wilayah Iran, yang memicu serangan balasan dari Iran. Ini menciptakan risiko besar di wilayah udara Israel, Iran, dan negara tetangga, membuat banyak maskapai asing menghentikan operasi. Operasi ini dilanjutkan kembali pada Senin.

Sebagai bagian dari peringatan, EASA menyarankan operator penerbangan untuk menghindari wilayah udara Israel, serta pembatasan serupa di Iran, Irak, dan Yordania, karena kekhawatiran akan kemunduran keamanan dan gangguan sistem manajemen lalu lintas udara.

Penumpang terlihat di hall keberangkatan Bandara Ben-Gurion pada 4 April 2023; ilustrasi (kredit: AVSHALOM SASSONI/FLASH90)

Meski awalnya pembatasan akan berakhir, peringatan diperpanjang hingga hari ini untuk memungkinkan penilaian lebih lanjut atas situasi.

MEMBACA  Cara 'brilian' Israel membunuh orang tak bersalah | Opini

Gencatan senjata antara Israel dan Iran yang tercapai sekitar dua minggu lalu membawa ketenangan relatif, tapi kekhawatiran tetap ada akan potensi gagalnya kesepakatan dan kembalinya kekerasan, terutama akibat ketegangan di Lebanon dan di front Hezbollah.

EASA menekankan tujuannya bukan untuk menutup langit, melainkan memastikan operator terus melakukan penilaian risiko dan tetap mendapat informasi melalui peringatan real-time. Hasilnya, rekomendasi terbaru mencakup pengecualian khusus untuk penerbangan ke Beirut, asalkan lepas landas dan mendarat dari laut di bawah pengawasan ketat.

Namun, Israel tetap menjadi wilayah berisiko tinggi karena kedekatannya dengan zona konflik aktif dan potensi intersepsi tak sengaja. Sumber industri penerbangan memperkirakan, jika keputusan ini memungkinkan penerbangan reguler ke Israel dilanjutkan, ini akan memberi dorongan besar bagi maskapai yang sempat membatalkan penerbangan setelah eskalasi.

Ini termasuk maskapai besar seperti Lufthansa dan Air France serta maskapai low-cost ternama, yang menangguhkan rute populer ke Bandara Ben Gurion. Prediksi menunjukkan, begitu pasar stabil dan permintaan naik, harga tiket bisa turun drastis seiring persaingan yang menguat di beberapa rute.

Selain keputusan EASA, maskapai asing juga memantau sikap Kementerian Keuangan Israel. Maskapai menuntut kompensasi atau ganti rugi dari pemerintah atas kerugian akibat pembatalan dan penundaan penerbangan selama eskalasi militer, dengan alasan situasi keamanan di luar kendali mereka. Tanpa mekanisme kompensasi, mereka berpendapat akan sulit melanjutkan operasi jangka panjang di Israel, meski peringatan Eropa dicabut.

Industri ini telah menanti-nanti keputusan agensi. Dilanjutkannya penerbangan ke Israel bisa membawa harapan yang sangat dibutuhkan bagi sektor pariwisata dan penerbangan, yang terdampak berat sejak Juni akibat penutupan wilayah udara regional.

Jika tidak ada perkembangan tidak biasa di lapangan, sebagian besar maskapai diperkirakan segera membuka kembali rutenya, berupaya memulihkan pendapatan yang hilang.

MEMBACA  Nicolas Sarkozy dari Istana Kepresidenan Prancis Menuju Penjara di Paris