Penembak yang merenggut nyawa empat orang di sebuah gedung perkantoran Manhattan ternyata menderita Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE), suatu penyakit otak degeneratif yang sering dikaitkan dengan olahraga kontak tinggi seperti sepak bola Amerika, menurut keterangan dari kantor pemeriksa medis Kota New York.
Pada bulan Juli lalu, Shane Tamura, 27 tahun, berkendara dari Las Vegas ke New York City dengan membawa senapan serbu, lalu menembak empat korban di sebuah pencakar langit di Park Avenue sebelum akhirnya bunuh diri.
Polisi meyakini bahwa targetnya adalah kantor National Football League (NFL) yang berlokasi di dalam gedung tersebut.
Dalam catatan yang ditinggalkannya di TKP, Tamura dilaporkan menyalahkan NFL karena dianggap menyembunyikan efek dari CTE dan meminta agar otaknya dipelajari.
CTE hanya dapat didiagnosis setelah kematian.
Pemeriksa medis kepala Kota New York menyatakan bahwa autopsi sang penembak mengkonfirmasi bahwa ia menderita “CTE stadium rendah” dan diagnosis tersebut “tidak ambigu”.
Penyakit ini disebabkan oleh pukulan berulang ke kepala dan telah ditemukan pada puluhan mantan pemain NFL. Ilmu pengetahuan mengenai CTE masih terus berkembang, ungkap pemeriksa medis. Kondisi ini dikaitkan dengan gejala seperti hilang ingatan, depresi, dan demensia progresif.
“Manifestasi fisik dan mental dari CTE masih dalam tahap penelitian,” ujar mereka.
Tamura, seorang mantan pemain sepak bola tingkat SMA yang tidak pernah bermain di NFL, memberondongkan tembakan di gedung tempat markas liga sepak bola Amerika tersebut berada. Namun, ia salah mengambil lift dan sampai di bagian gedung yang berbeda.
Menurut seorang pejabat senior yang berbicara kepada ABC News, catatan bunuh dirinya yang diduga berisi permintaan “tolong pelajari otak saya”. Ia juga menuliskan kata-kata “Saya minta maaf”.
Polisi menyatakan bahwa Tamura diketahui memiliki masalah kesehatan jiwa.
Di antara korban tewas dalam penembakan massal itu adalah perwira NYPD Didarul Islam; Wesley LePatner, karyawan raksasa keuangan Blackstone; dan Julia Hyman, karyawan Rudin Management.
Karyawan NFL, Craig Clementi, juga mengalami luka-luka serius.