Pendidik Israel Relokasi ke Utara dan Selatan untuk Membangun Kembali Sistem Pendidikan

Inisiatif Homeward sedang merekrut guru, konselor, dan pendidik nonformal untuk memperkuat sekolah dan program pemuda di komunitas perbatasan Gaza dan Galilea.

Lebih dari 300 pendidik Israel telah pindah ke wilayah dekat Gaza dan sepanjang perbatasan utara sebagai bagian dari upaya nasional membangun kembali infrastruktur pendidikan di daerah terdampak perang dan pengungsian, menurut pengumuman Inisiatif Homeward pekan lalu.

Program ini diluncurkan selama perang pasca-pembantaian 7 Oktober oleh Hamas dan ketegangan berkelanjutan dengan Hezbollah di utara. Tujuannya adalah memperkuat sekolah serta program pemuda di komunitas perbatasan Gaza dan Galilea.

Menurut organisasi ini, meski rekonstruksi fisik dan keamanan penting untuk pemulihan jangka panjang, pendidikan ternyata menjadi faktor penentu apakah keluarga kembali dan tetap tinggal di kota serta kibbutz yang sempat dievakuasi.

‘Pendidikan membangun komunitas’

CEO Homeward Sigal Moran, mantan Dirjen Kementerian Kesejahteraan, mengatakan tujuan mereka adalah menciptakan sistem pendidikan yang memperkuat ketahanan komunitas. "Pendidikan membangun komunitas, dan komunitas membangun pendidikan," ujarnya.

Banyak pengungsi telah kembali ke Negev Barat, sementara lainnya mulai pulang ke utara setelah gencatan senjata dengan Hezbollah. Namun, ketersediaan pendidikan berkualitas tetap menjadi perhatian utama. Homeward bekerja sama dengan pemerintah, dewan lokal, dan filantropis untuk menempatkan pendidik di daerah yang kekurangan layanan pendidikan stabil sejak perang.

Pendidik yang bergabung mencakup warga Israel dan imigran baru, beberapa pulang dari luar negeri atau pindah dari daerah lain. Banyak yang termotivasi oleh misi membantu masyarakat di wilayah rentan.

Di selatan, program ini telah menempatkan guru di sekolah dan TK dekat Gaza. Rekrutmen di utara lebih menantang, tapi Homeward mulai mengirim pendidik ke sana, termasuk membangun program pendidikan nonformal di komunitas yang sebelumnya tidak memilikinya.

MEMBACA  Biden berharap Trump mempertimbangkan kembali tarif terhadap Meksiko dan Kanada Menurut Reuters

Inisiatif ini dipimpin oleh filantropis dan investor Izhar Armony, yang dibesarkan di Kibbutz Malkiya di perbatasan Lebanon. "Pendidikan adalah alat kuat untuk perubahan dan ketahanan," katanya. "Ini bukan sekadar mengembalikan orang ke rumah, tapi memberi mereka alat untuk membangun kembali hidup."

Salah satu pendidik yang bergabung adalah Liron Behar (28), yang meninggalkan pekerjaan di AS untuk kembali ke Israel setelah 7 Oktober. Ia kini tinggal di Kibbutz Mefalsim dan bekerja di program pendidikan pemuda. "Ini kesempatan mengubah tragedi jadi titik balik pendidikan," ujarnya.

Talia Weill (21) baru pindah ke Mahanayim di utara melalui organisasi Hotam. "Saya sudah melihat betapa sistem pendidikan penting untuk pemulihan," katanya.

Peserta lain termasuk Omer Fink, mantan juru bicara IDF yang kini mengajar di Kibbutz Magen, dan Dvir Kashet (32), yang pindah ke Sde Nehemiah setelah bertugas di utara sebagai cadangan. Keduanya menekankan pentingnya keberlanjutan pendidikan di masa krisis.