Pemimpin oposisi Maria Corina Machado berangkat ke Norwegia meski ada larangan bepergian yang dikeluarkan otoritas Venezuela.
Dipublikasikan Pada 17 Des 2025
Bagikan di media sosial
share2
Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado telah meninggalkan Oslo setelah melakukan perjalanan rahasia ke Norwegia pekan lalu untuk menerima Penghargaan Nobel Perdamaiannya, demikian disampaikan juru bicaranya.
Machado, tokoh oposisi sayap kanan, mengalami fraktur tulang belakang saat melarikan diri dari Venezuela dengan kapal untuk menerima penghargaan tersebut, menurut juru bicara itu. Dia diperiksa oleh dokter di Rumah Sakit Universitas Oslo selama berada di ibu kota Norwegia.
Rekomendasi Artikel
daftar 4 itemakhir daftar
“Keadaannya baik dan saat ini sedang menjalani konsultasi medis dengan spesialis untuk memastikan pemulihan yang cepat dan penuh,” kata juru bicara tersebut dalam pernyataan pada Rabu. Dia menambahkan bahwa Machado sudah tidak berada di Oslo namun tidak mengungkapkan lokasinya saat ini.
Machado melakukan perjalanan ke Norwegia dengan menentang larangan bepergian selama satu dekade yang diterapkan otoritas Venezuela dan setelah bersembunyi lebih dari setahun. Dia tiba terlalu terlambat untuk menghadiri upacara resmi Penghargaan Nobel Perdamaian yang diadakan pekan lalu.
Laporan media di Amerika Serikat menyebutkan pelarian Machado melibatkan penyamaran, termasuk memakai wig, dan bepergian dari sebuah desa nelayan kecil di Venezuela dengan kapal kayu ke pulau Karibia, Curacao, sebelum menaiki pesawat pribadi ke Norwegia.
Pasukan AS yang ditempatkan di Karibia diperingatkan selama perjalanan untuk menghindari serangan terhadap kapal tersebut.
Machado sebelumnya menyatakan berniat untuk kembali ke Venezuela.
Dia telah bersembunyi sejak dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Venezuela 24 Juli lalu, dengan alasan khawatir nyawanya terancam oleh Presiden Nicolas Maduro yang telah berkuasa lebih dari satu dekade.
Maduro telah menuduh Washington berupaya mengrekayasa pergantian rezim di Venezuela dalam upaya menguasai cadangan minyak besar negara itu.