Pemilih di Republika Srpska Pilih Pemimpin Baru Usai Pemberhentian Separatis Dodik

Pemungutan suara ini berlangsung ditengah retorika separatis yang makin meningkat di entitas mayoritas Serbia serta pembangkangan Milorad Dodik terhadap perjanjian perdamaian Dayton.

Dipublikasikan Pada 23 Nov 2025

Masyarakat sedang memberikan suara mereka di Republika Srpska, entitas politik mayoritas Serbia di Bosnia dan Herzegovina, dalam pemilihan presiden mendadak yang diadakan setelah otoritas pemilu mencopot ketua separatis Serbia Bosnia Milorad Dodik dari jabatan kepresidenan pada bulan Agustus.

Dodik diberhentikan karena menentang utusan perdamaian internasional Bosnia, Christian Schmidt, setelah dihukum karena mengabaikan keputusan dari pejabat yang ditunjuk internasional tersebut, yang mengawasi perjanjian damai yang menyatukan Bosnia sejak berakhirnya perang 1992-1995, yang menewaskan puluhan ribu orang dan mengungsikan ratusan ribu lainnya.

Artikel Rekomendasi

Pengadilan juga menjatuhkan hukuman penjara satu tahun kepadanya, yang berhasil dihindarinya dengan membayar jaminan, dan melarangnya berpartisipasi dalam politik selama enam tahun. Keputusan tersebut dikuatkan oleh pengadilan tertinggi Bosnia pada awal November.

Pemilu ini dipandang sebagai uji dukungan yang krusial bagi partai nasionalis Dodik, yang telah berkuasa selama hampir dua dekade.

Pemilihan dini ini berarti pemenangnya akan menjabat kurang dari satu tahun sebelum pemilihan umum pada bulan Oktober. Sekitar 1,2 juta pemilih berhak memilih di antara enam kandidat.

Dua kandidat utama yang diunggulkan untuk menggantikan Dodik adalah Sinisa Karan, mantan menteri dalam negeri berusia 63 tahun yang merupakan sekutu dekat dan pilihan pribadi Dodik. Dodik sendiri tetap menjadi ketua partainya, Persatuan Sosial Demokrat Independen.

Kelompok oposisi utama, Partai Demokrat Serbia, mencalonkan Branko Blanusa, seorang profesor teknik elektro berusia 56 tahun yang berulang kali melayangkan tuduhan korupsi terhadap Dodik dan partainya.

Hasil sementara diperkirakan akan diketahui pada malam pemilihan, namun penghitungan suara resmi final oleh Komisi Pemilihan Umum baru akan diumumkan setelah lembaga tersebut juga memvalidasi seluruh hasil.

MEMBACA  Anggota Parlemen Liberal pertama menyerukan kepada Perdana Menteri Justin Trudeau untuk mengundurkan diri

Republika Srpska adalah satu dari dua entitas politik utama di Bosnia bersama dengan Federasi Bosnia dan Herzegovina, yang masing-masing menikmati otonomi signifikan. Keduanya memiliki hak yang sama atas unit administratif ketiga yang kecil dan berpemerintahan sendiri di dalam negara, yang dikenal sebagai Distrik Brcko.

Republika Srpska diproklamasikan oleh para pemimpin Serbia Bosnia pada tahun 1992 di awal perang dan secara resmi didirikan sebagai bagian dari struktur konstitusional pascaperang Bosnia pada tahun 1995 di bawah perjanjian damai Dayton.

Kini, wilayah ini mayoritas dihuni oleh etnis Serbia dengan persentase 82 persen dari seluruh penduduknya, disamping minoritas Bosniak dan Kroasia yang lebih kecil, menurut sensus terakhir yang diadakan lebih dari satu dekade lalu pada tahun 2013.

Presiden pertamanya, Radovan Karadzic, telah dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia di Den Haag atas genosida terhadap orang Bosniak pada tahun 1995 di Srebrenica, yang kini merupakan sebuah kota di dalam Republika Srpska.